Cara Membuat SIM Baru - Khusus Kota Bekasi kawan!

Lupa itu emang engga ada obatnya selain inget sih,
tapi ya kalau engga inget sami mawon,
kayak miwon yang dimakan siwon,
jadi pusing kalau kebanyakan micin.

Engga berpanjang-panjang tragedi ini berawal dari gue yang lupa memperpanjang SIM dan malah asik lamaran (ucapin selamat dulu dong bro, lagi pamer nih).

Lewat sebulan baru sadar kalau SIM mati. Mampus. Bagus.
Akhirnya dengan inisiatip tinggi dan kepepet butuh juga karena kerjaannya AKAP (Antar Kota Antar Propinsi) maka wajib hukumnya bikin SIM baru lagi.
Iya, kalian ga salah baca.

“Barangsiapa yang tidak memperpanjang SIM-nya biar telat sehari dari waktu yang ditentukan wajib hukumnya untuk membuat SIM BARU”

Jadi akhirnya sabtu berikutnya gue membulatkan tekad dan niat untuk nyatronin Polres dan membuat SIM baru.
Berhubung covid yang masih membumi, antrian polres harus melalui antrian online ya gaes.
Bisa klik di link berikut https://polrestrobekasikota.com/





Jika kalian baru mau daftar bisa pilih pemeriksaan kesehatan yaaa, tapi kalau kalian udah ngulang ujian bisa pilih pengulangan ujian.

Jangan lupa isi tanggalnya yang kalian bisa ya, jangan mentang-mentang antrian gratis kalean daftar doang dateng kagak.

Setelah klik sana klik sini dan bikin janji temu silakan diprint kertas tersebut karena nantinya akan dibuat sebagai lampiran kelengkapan pendaftaran ya kawan.

Hari yang dinanti pun tiba, keramas pun dilakukan setelah sekian tahun biasanya ga keramas, baju disetrika licin demi foto SIM yang ciamik dan keren, sepatu dipilih habis yang dicuci biar kinclong sampe silau.
Tidak lupa membawa uang karena tetangga yang nganterin ga mungkin bayarin, tidak lupa pula fotokopi KTP yang banyak sebagai persiapan siapa tau ada bapak pol yang tertarik.

Datang ke Polres dengan keadaan dag dig dug duer, pertama-tama parkirakan dahulu motor/mobil/ufo or anything else, pokoknya kendaraan yang menghantar kalian ke Polres lah.
Ambil arah kiri ya, mari kita ceki kesehatan dulu kawan.
Ketika kita kalian ambil arah kiri akan terlihat barisan pejuang SKCK, jangan takut jangan ragu teruslah berjalan ke belakang sampai mentok, kalau nemu Fotocopian jangan takut plis tetaplah jalan penuh keyakinan dan sampailah kalian di tempat pemeriksaan cek kesehatan ini yaa..

Cek kesehatan di Polres tuh standar banget sebenernya, mulai dari :
1.    Tinggi Badan
2.    Berat Badan
3.    Cek Mata
udah gitu doang, kalau otak dan mata kalian sama warasnya bisalah melewati ini semua.
Kelar 3 hal itu dicek jangan lupa bayar Rp. 25.000, biasanya KTP kalian akan diminta nih dan kalian akan diberikan kertas warna kuning sebagai tanda kalian udah lolos cek.

Nexxxttt..
Pembayaran ke bank BJB yang terletak di dalam pengujian SIM. So, kalian bisa langsung jalan ke arah pengadilan ya, disana ada jalan kecil kebenaran yang bertuliskan plang “Tempat Pengujian Sim” ga usah deg-degan apalagi diliatin para calo, yakin aja sama kemampuan kalian dan jalan sampe ujung.
Cuci tangan dulu ya sebelum masuk ruang desinfektan dan kalian udah sampe di teras pengujian SIM, menukarkan KTP asli dengan tanda pengenal, kalian bisa belok kiri dan lurus kedepan cari loket pembayaran SIM.

Rp 100.000 adalah harga untuk pembuatan SIM baru ya
Rp 30.000 adalah harga asuransi untuk pembuatan SIM baru/perpanjang ya

sumber
Nah kelar loket 1 dan loket 2 ini berarti kalian udah ga bakal ngeluarin duit lagi ya.
Selanjutnya ke loket 3, ada keranjang disitu, kalian nyelak aja kalau rame (numpang taro berkas tuh di keranjang) kebiasaan orang Indonesia soalnya, banyak titipan nama atau nunggu depan loket padahal belom dipanggil.
Nanti kalau kalean udah dipanggil segera masuk ruangan berikutnya karena kita mo poto.
Seneng dong ya,
Akhirnya dipoto,
Nama dipanggil, benerin kerah dan baju, pasang senyum yang jangan lebar-lebar biar muka ga beleber. Niat hati menjadikan foto SIM cantiklah ya.
Tapi akan gue kasih tau ujungnya bagaimana nanti.

Poto kelar kita geser ke pengujian teori, nah apes banget emang.
Pertama kalinya ujian audio visual dan gue salah kaprah banyak disini (kesel beud buset).
Tes teori pertama gagal.
Ya, gue gak langsung patah semangatlah kawan.
Gue bakal bolak balik sampe tahun depan kalau perlu biar bisa lulus tanpa calo, begitu kira-kira sumpah serapah gue waktu gagal ujian teori pertama.

Masa tenggang gagal 7 hari ya kawan, jadi pastikan kalian balik buat pengulangan 7 hari lagi minimal.
Gue sendiri karena sabtu gabisa akhirnya balik di senin berikutnya dengan izin cuti sebelumnya, jangan lupa daftar lagi di antrian online ya dengan memilih sub pengulangan.
Asli mungkin karena hari biasa jadi agak sepi Polresnya, ga gila kayak weekend kemarin.

Karena udah pinter tata letak ruangan gue langsung aja nyosor ke ujian teori, ga nunggu berapa lama gue dipanggil untuk masuk ruangan.
Ini loh ujiannya, kalian bisa tengok di link youtube ini.
Persis kayak gini ujiannya, kalian tinggal pilih benar atau salah ditiap pertanyaan.

Kalian bisa tonton disini, klik yaa

Lucunya sih pas gue bacain komennya ada salah satu akun bilang kalau jawabannya salah itu biasanya ada pertanyaan di videonya dan sebagainya. Tapi gue sepenuh hati nyaranin elu semua buat bener-bener nyimak pertanyaan dan jawabannya.
Kalau diliat dari polanya biasanya announcernya bakal kasih clue
“seharusnya begini…. namun apakah yang dilakukan pengendara ini benar….”
Nah kata pertama yang diucapkan adalah aturan yang berlaku dan pertanyaan dibelakangnya mengarahkan kita apakah yang dilakukan pengendara tersebut sudah sesuai dengan aturan yang berlaku atau tidak.

Dengan menonton berulang kali dan memahami maksud pernyataan dan pertanyaannya akhirnya gue mengerti dan mendapatkan poin 27 dari 18 yang sebelumnya gue dapatkan.
Untuk lulus uji teori ini kalian harus collect 23 poin minimal ya.

Kelar ujian teori akan diarahkan ke ujian praktek, kalian masuk ruangan dulu nih buat daftar dan dicek kelengkapan bahwa kalian bener udah lulus ujian teori dan menuju tempat praktek motor.

Helm dan motor disediakan oleh Polres ya, gue ga paham sih apakah kita boleh bawa kendaraan sendiri apa engga soalnya semuanya udah pasrah aja dikasih helm dan motor dari sini.

Untuk tes praktek ini berbanding terbalik sama teori, gue ga bisa kasih link dimana kalian bisa mempelajarinya.
Karena ya jujur aje, teori ya mengenai peraturan lampu merah, kanan kiri dan sebagai-bagainya tapi ya prakteknya kalian muterin traffic cone bentuk angka 8.
Jadi hal-hal yang harus kalian perhatikan tuh begini :
1.    Kakinya jangan turun
2.    Traffic cone-nya jangan dihajar woy
3.    Helmnya jangan lupa dipake
4.    Banyak ikhtiar aja udah

Tapi menurut gue sih yang ga ngerti-ngerti amat kendaraan, betewe saat ujian gue pake motor mio tahun keluaran berapa tau dah itu lama banget kayaknya.
Motornya itu tuh ga luwes gitu, ngendet-ngendet kayak kurang oli, tapi menurut gue itu keunggulannya, ngebuat kalian bisa lulus ujian.
Jangan lupa belokan ancang-ancangnya yang lebar kayak kalian liat kalau mobil belok kan lebay banget dah tuh lebarnya, nah pakailah taktik itu, Puji Tuhan bisa lah lulus, apalagi motornya ngendet-ngendet, kuncinya gas rem gaes.

Oke demikian pengalaman gue yang sekarang Puji Tuhan lulus SIM dan bertekad engga bakal pernah lupa memperpanjang SIM lagi, kapok buset.

Pada akhirnya ya, gue ga bilang pake calo itu salah meski menyalahi aturan. Karena pengujian SIM ini benar-benar menguji iman dan ketakwaan kita. Waktu awal gue buat SIM malah gue mesti ujian praktek bolak-balik sekitar 7x baru akhirnya lulus. 

Jadi, buat kalian para pejuang SIM gue ucapkan semangat dan selamat berusaha! 👧

Sumber



1 comment: