Laporan Kunjungan Industri

“ LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI “
CV. TONDANG ARTA ENGINEERING
Jl. Raya Cikenting No. 53 Mustika Jaya – Bekasi 17310
Nama : Christina A. S
NPM : 21210583
Kelas : 1 EB 17


Di era yang semakin maju ini, pengangguran yang semakin banyak sudah menjadi persoalan umum, terlebih meski memiliki gelar. Pemerintah pun sudah menggalang banyak cara dan kegiatan untuk mendongkrak angka pengangguran menjadi lebih minim. Namun cara dan kegiatan yang ditempuh memang cukup menghasilkan meski belum cukup sepenuhnya.
Hal inilah yang sering disikapi oleh para kawula muda dengan kreatifitas menjadikan bakat dan kemampuan sebagai peluang memunculkan lapangan kerja yang baru guna menyerap para pengangguran. Pemerintah pun meminimalisir akan penggunaan barang-barang yang modern guna penyerapan.
Pembuatan lapangan kerja baru memang terbilang tidak mudah, harus memakai cara keras, keuletan dan ketelatenan, dan kejelian dalam melihat peluang dan seberapa besar prospek akan usaha itu. Kemampuan dari individu pun turut menjadi perhitungan mendasar dan pertimbangan. Dengan perhitungan dan pertimbangan yang matang maka akan dikatakan bahwa melalui perkembangan kemampuan individu melalui usaha akan memiliki masa depan yang cerah.
Meski persaingan baik segi pekerjaan dan yang lainnya sangatlah ketat. Setiap individu terutama mereka yang memiliki gelar pun diharapkan dapat berkarya dan memecahkan permasalahan persaingan ini.
Dan itulah yang dilakukan oleh Jesron Simamora Ir. Pemilik CV. Tondang Arta Engineering. Dengan modal dari badan usaha, kemampuan, kemauan, dan kejelian dalam melihat peluang usaha ia pun mulai mencoba menumbuhkan usaha yang bergerak dalam bidang Engineering ini. Awal yang sulit dan perkembangan yang turun naik pun turut ia rasakan. Namun dengan kesukaannya akan bidang yang digelutinya ini ia pun menerjang permasalahan dan kini mulai menuai hasil.

Jesron Simamora Ir. Pemilik TONDANG ARTA ENGINEERING atau yang sering disebut TONA ENGINEERING. Lulusan Universitas Tirtayasa dengan gelar insinyur teknik ini memulai kariernya dengan bekerja diperusahaan pembuatan mesin dan hanya menjadi pegawai, lalu diangkat menjadi manajer produksi. Namun karena keyakinan dan kesukaan terhadap bidang industry dia pun membangun sebuah CV Personal, modal awal dari Badan Usaha dan niat kini dia mendulang omset 60-10 juta perbulan dengan asset 1 Milyar dan pekerja yang berjumlah 7 orang, industry yang tadinya minim peralatan itu pun kini mempunyai peralatan yang terbilang lengkap untuk memproduksi, yakni:
-mesin bubud : untuk membuat hasil produksi
-mesin milling(bor) : berfungsi untuk meratakan besi
-mesin pemotong : untuk memotong besi
-mesin Freis : untuk membuat komponen-komponen hasil produksi
-gas LPG : untuk membakar besi

Meski pendistribusiannya baru sebatas Bekasi hingga Purawakarta dan persaingan di industry semakin ketat dengan munculnya barang-barang dengan harga murah namun dia optimis bahwa usaha ini bisa menjangkau berbagai daerah Indonesia bahkan go internasional.

Usaha berbahan baku besi dengan supplier yang berada dalam kawasan glodok ini pun mempunyai cara tersendiri dalam penjualannya. Dalam hal promosi CV ini melakukannya dengan menyebar profil perusahaannya ke perusahaan-perusahaan lain. Metode penjualannya pun melalui marketing dimana ketika ada pesanan maka baru ada penjualan.

Berikut akan dipaparkan bagaimana langkah pendistribusian usaha ini.
Dimulai dengan Permintaan akan barang yang diperlukan oleh perusahaan yang bersangkutan, lalu Penawaran dengan menyetujui tidaknya atas permintaan perusahaan yang bersangkutan kepada CV kami. Setelah adanya persetujuan atas kedua belah pihak maka dilanjutkan dengan PO atau Purchase Order dimana surat pemesanan dibuat. Usai PO maka akan dilanjutkan dengan negosiasi harga dan berita acara. Atau yang lebih singkat dan jelasnya maka dapat diurutkan sebagai berikut:
-Permintaan,
-Penawaran,
-PO (Purchase Order),
- negosiasi, dan
-berita acara

Harga yang ditetapkan untuk tiap hasil produksi pun tidak ditentukan secara pasti karena harga bersangkutan dengan hasil negosiasi yang teah dicapai dan disetujui kedua pihak. Berkenaan dengan harga pun berhubungan tingkat kesulitan atas produk yang diinginkan.

Usaha yang dimulai 5 tahun silam tepatnya tahun 2005 ini pun menjalin hubungan baik dengan pabrik-pabrik disekitar dengan menjadikan rekan kerja dan bersaing secara sehat bahkan tak urung saling menguntungkan bila orderannya banyak. Ia pun tidak hanya berkutat dalam industry ini namun juga menjual ban dalam motor.

Meski usaha yang telah digeluti selama lima tahun ini telah maju pesat dan meraup laba yang menggiurkan namun sang pemilik masih nyaman dengan mengontrak seharga 15 juta per bulannya. Sang pemilik Pak Jesron mengutarakan bahwa tempat ini adalah tempat yang sangat strategis dan dekat dengan daerah-daerah perindustrian. Meski ini sama dengan menambah beban biaya atas sewa tanah.

Dalam wawancaranya Pak Jerson tak urung menjelaskan tentang biaya dan kesejahteraan pegawainya. Pak Jerson menerangkan bahwa biaya yang dikeluarkan adalah biaya telpon, biaya listrik untuk mesin yang digunakan 23 watt, jadi total perbulannya Ia harus mengeluarkan biaya kurang lebih 5 juta.
Untuk gaji karyawan sendiri dia menetapkan standar yang tinggi untuk menunjang kesejahteraan karyawannya yang berjumlah 7 orang. Gaji karyawan pun terbilang cukup besar dengan jam kerja dari jam 8 hingga jam 5 sore pada hari senin sampai jumat dan jam 8 hingga jam 12 pada hari sabtu yakni sebesar 2 juta untuk gaji pokok dan gaji lainnya yang diukur dari keahlian yang dimiliki pekerjanya.