Hadiah Penantian

Dia itu orang yang seenaknya saja, datang tanpa diundang pergi begitu saja.
Aku sendiri hidup dalam dunia keteraturan, pola makan teratur, tidur teratur, aku menyukai keteraturan.
Dia tiba-tiba datang lalu pergi begitu saja, sebenarnya sikap macam apa itu?
Masalahnya bukan cara dia menghilang atau mengapa dia menghilang, masalah yang paling berat adalah ketika dia hilang dia membawa setengah hatiku.
Terdengar melankolis untuk ukuran laki-laki memang, tapi itulah yang terjadi.

Pagi itu jam 06.00, aku dan sepedaku telah siap didepan rumahnya. Seperti biasa aku menjemputnya untuk pergi ke sekolah bersama. Memang hari itu rumahnya terlihat tidak biasa. Agak sepi, namun segala keraguan ku tepis, dia memang gadis yang aneh dan setiap hari untuknya berbeda maka bila hari ini tidak biasa pun tidak aneh kan.
Sampai 06.30 dia tak kunjung muncul, telfon pun percuma tidak aktif. Raguku membesar. Aku memanggil namanya tidak ada sahutan, aku mencoba membuka gerbangnya namun terkunci. Sejenak aku menatap pagar lalu kutemukan kertas terselip dibawah pagar rumah itu.
Didepan surat itu jelas dan tertulis dengan huruf kapital SAKTI.
Gadis bodoh, dia menuliskan surat tanpa memikirkan hujan atau aku tidak menemukannya.
Aku membuka surat itu dan kutemukan hal-hal yang sulit sekali membuatku berfikir jernih.

Kopdar KK Reg Bekasi #1



Maria Harfanti Bicara Passion

Jadi beberapa waktu lalu gue punya kesempatan bertemu dengan seseorang yang emang inspiratif banget, gadis talented yang emang udah membuktikan dirinya.Gue gak berani sebut nama karena gak dibayar haha.. #canda

Namanya Maria Harfanti, gak tau?
Tadinya gue juga gak tau siapa dia,tapi ternyata dia Miss Indonesia tahun 2015.

Sumber

Sekolah yang bagus

Hallo, namaku Surya, umur 8 tahun, aku memiliki orang tua paling hebat yang pernah aku miliki. Ibu dan Ayah yang tidak pernah lelah membanting tulang hanya untuk menyekolahkanku. Saking kerasnya mereka berusaha, ayah sampai jatuh sakit dan ibu yang mencari nafkah sendiri.
Aku pun seringnya membantu Ibu, entah mengumpulkan kardus bekas atau gelas bekas untuk dibersihkan lalu dijual, membersihkan makam pada hari-hari besar ataupun pergi berjualan koran. Semua kulakukan agar Ibuku tidak terlalu bersusah payah.

Aku menganggap keluargaku tidak pernah kekurangan, senyum apalagi. Ayah selalu bercanda pada kami meskipun itu tentang penyakitnya. Ibu selalu membawakan cerita-cerita menarik. Ibu bilang hidup kami sudah terlalu berat untuk dipusingkan, ada baiknya pada hari ini kita menertawakan kehidupan yang sudah sangat murah hati memberikan surya pada keluarga. Ya, Ayah dan Ibu berharap bahwa aku bisa seutuhnya menjadi mentari bagi keluarga, yang menghangatkan dan tidak pernah pudar termakan jaman.

"Aku bisa sekolah di sekolah yang bagus bu?" Tanyaku kala mentari menorehkan keindahannya,

Panseksualisme, Penyimpangan Seksual yang Unik

Saluton Lebaiers!
Disuatu hari yang cerah merona, gue seperti biasa terlena oleh kasur dan kipas angin, namun karena mata gak kunjung tenggelam saking silaunya sinar mentari akhirnya gue putuskan untuk menambahkan televisi dalam daftar kasur dan kipas angin.

Lama nonton, gak kunjung ngerti juga gue sama apa yang gue tonton. Namun ada yang menggelitik gue sesaat, ketika tokoh lelakinya dengan lantang menyebut kalau dia Panseksual. Apa.. Apa.. Panseksual?
Macem mana lagi itu artinya, pikir gue.
Tanpa melihat kelanjutan filmnya, gue langsung buka browser dan cari arti panseksual yang agak ganjil buat gue.

Menemui Keputusan

Selalu ada cerita setiap harinya.
Begitu pun dengan hari ini (02/09/2017). Lewat bukan berarti tak perduli, hanya menyiapkan hati sejenak menyambut hal-hal lainnya.

Tulisan kali ini agak mellow, karena memang didesain demikian, agar hidup gak cuman tertawa saja. Tidak seperti orang bodoh mungkin, hanya menyikapi lebih baik.

Jadi, begini.

Ditahun yang indah ini, seperti pada tahun-tahun sebelumnya gue hadir kembali ditempat dimana gue selalu mengasingkan diri. Satu dua tiga jam memejamkan mata, menanti Tuhan memanggil atau setidak-tidaknya memanggil Tuhan dengan mesra.
Gua Maria Kanada - Rangkas Bitung.
Semua orang butuh berlari, bedanya gue gak lari dengan kaki tapi dengan pikiran dan kenyataan.
Iya, biar kekinian gue lari dari kenyataan. Sejenak, menikmati riuh redam gesekan dedaunan yang membuat hati sejuk.