macam-macam ciinta.. :)

Cinta ternyata banyak macamnya. Ada cinta agape, cinta mania, cinta eros, cinta ludus, dan cinta storage. Semuanya punya ciri-ciri yang berbeda. Tentunya, juga punya cara yang berbeda buat ditanggapi. Pengin tahu cinta jenis apa yang dituangkan si dia buat kamu? Jawabannya bakal Aime kasih di edisi kali ini. Terus, lihat juga bagaimana kamu harus menanggapinya.

Cinta Agape
Cowok dengan cinta agape selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik buat cewek yang paling disayanginya. Mulai dari bantuin bikin paper, nemenin les vokal, dan sering ngasih surprise yang lumayan menguras uang sakunya. Wah… wah… pokoknya, cowok yang dinaungi cinta agape rela berkorban apa aja demi nyenengin kamu.

Kebetulan banget deh punya cowok model begini. Kenapa? Ya, jadi bisa dimanfaatin lah! Nggak usah jaim deh. Kamu pasti suka kan diperlakukan manis dengan hadiah-hadiah itu? Eits, tapi hati-hati. Jangan sampai cowokmu ngerasa dimanfaatkan. Tumbuhkan image bahwa kamu bersedia take and give. Sesekali, berikan surprise balik. Kejutan yang bener-bener mengharukan, yang nggak selalu butuh biaya besar. Ini bakal bikin dia makin cinta dan makin banyak keuntungan yang kamu dapat. He he he.

Cinta Mania
Pacar pemilik cinta jenis ini cenderung posesif. Dia selalu memantau aktivitasmu. Kalau ketahuan ngobrol atau dekat sama cowok lain, uhh.. dia pasti marah besar. Alasannya sih, dia takut kehilangan. Tapi, dengan begitu, kamu pasti ngerasa terkekang dan nggak bebas berteman. Parahnya, kan jadi nggak bisa ngelirik cowok-cowok cakep yang lagi main basket di lapangan.

Nah, menaggapi yang model begini, kamu harus pakai trik si kucing manis. Selalu manis di depan pemiliknya, tapi di belakang diam-diam nyolong pindang. Jangan pernah sekali pun ngelirik cowok lain di depannya. Jangan juga ngobrolin teman cowok yang bisa mengalahkan kehebatannya. Puji dia dengan halus, jangan terlalu terang-terangan karena rawan dianggap penjilat. Misalnya, aktinglah nggak bisa salah satu pelajaran dan bikin dia seolah jadi dewa pelajaran itu. Pasti cowokmu senang. Kalau lagi nggak ada dia, baru deh tebar pesona.

Cinta Eros
Cirinya, tiap ketemu kamu, dia selalu antusias dan wajahnya berseri-seri. Dia selalu nunjukin perhatian dan rasa sayangnya ke kamu, tanpa bersikap overacting. Selama jadian, frekuensi berantem bisa dihitung dengan jari, itu pun nggak pernah lama. Habis, dia suka ngejutin dengan surprise romantis. Tapi, awas hubunganmu jadi hambar. Soalnya, berantem kan bumbu hubungan.

Cowok model begini top banget dipacari. Kamu bisa jadi ratu dalam hubungan. Tapi, jangan sampai keterlaluan. Pacaran sama pemilik cinta eros harus pintar-pintar menaik-turunkan emosi, biar hubungan bisa lebih menarik!

Cinta Ludus
Orang-orang pemilik cinta ludus nggak pernah tahan pacaran lama. Coba cek, apakah usia pacaran mereka cuma seumur jagung. Seringnya, cowok-cowok ini cuma suka ngedektin cewek aja, kalau udah nggak cocok, langsung dibuang.

Hati-hati! Tipe cowok ludus belum bisa serius, maunya having fun doang. Nah, kalau mau menaklukkan mereka, kamu harus jadi sosok misterius. Jangan selalu nurutin apa yang mereka mau. Bikin mereka terus penasaran sama kamu. Sesekali, bertingkahlah penurut, sesekali keluarkan sisi liarmu.

Cinta Storge
Pacaran gaya cinta storage boleh dibilang kayak bukan pacaran. Kalau pasangan lainnya sibuk mengobral kata cinta, kalian malah ledek-ledekan. Kalau yang lain ngedate-nya sambil dinner romantis, kalian justru ngerjain tugas bareng. Orang lain yang nggak tahu bakal mengira kalian kakak adik, bukan pasangan kekasih.

Cinta storge bisa jadi disebabkan gaya hidup atau sifat kalian berdua. Bisa jadi, kalian sudah sangat mengenal luar dalam, sampai-sampai buat romantis-romantisan, kayaknya udah nggak zaman. Nah, yang gaya begini ini bakal nongol kalau kamu dan cowokmu udah sama-sama serius. Tanpa perlu ada janji, kalian sama-sama nggak bakal ngelirik cowok atau cewek lain. Kalau kamu masih pengin tebar pesona di mana-mana, cowok pemilik cinta storge nggak cocok. (*)



Cintaku: Posesif

Posesif


Sikap Posesif


Seperti teringat kembali akan sesuatu akhir-akhir ini saya menemukan kata posesif, saya mencari-cari arti dari kata itu dan membuatku termenung dan berfikir kembali. Dalam kamus bahasa Inggris arti posesif adalah; Possessive: Having or showing a desire to control or dominate. Jika diartikan dalam bahasa Indonesia secara umum berarti Posesif adalah suatu sikap yang dipunyai atau ditunjukkan untuk mengontrol atau mendominasi sesuatu atau seseorang.



Kata itu mengingatkan saya suatu hal dan membuatku tersenyum. Saya berfikir bukan hanya manusia saja yang punya sikap itu, tapi Tuhan juga. Dia mempunyai sikap posesif kepada umat-Nya untuk menyembah-Nya, beribadah, dan berbuat baik pada sesama. Jika tidak dituruti maka pasti ada ganjarannya.

Namun, ada perbedaan yang sangat jelas. Tuhan yang punya Super Posesif (karena memang kedudukannya) dan kita sebagai manusia masih mempunyai pilihan (kehendak bebas) untuk memilih. Sedangkan manusia, sikap posesifnya terhadap sesuatu terutama seseorang cenderung tidak punya pilihan dan sisi negatif yang muncul.

Posesif dalam Suatu Hubungan Manusia
Mengucapkan kata posesif saya jadi teringat lagu Naif dengan judul yang sama dan juga cerita-cerita di film dan sinetron, atau curhat2 teman. Perlu disadari oleh kita, mungkin kita pernah bersikap posesif pada siapapun termasuk saya juga. Coba kita ingat-ingat tentang masa lalu. Pasti ada dan yang menjadi pertanyaan adalah sampai dimana kadar atau ukuran posesif itu.

Banyak yang menilai sikap posesif adalah suatu sikap yang negatif, cenderung merugikan orang lain dan bahkan diri sendiri. Jika saya bersikap posesif pada orang lain, maka dalam hatiku akan terpendam rasa tidak percaya diri, kecurigaan, berprasangka buruk, membenci, dan rasa yang lain yang akan mengotori hati kita yang. Jika itu terjadi maka tidak menutup kemungkinan untuk mengotori sikap dan prilaku kita secara fisik sebagai manusia (ceile kayak psikiater aja).

Bagi orang yang diposesifi, dia akan merasa tidak nyaman, terkungkung, pelanggaran privasi, dan lainnya. Namun, orang yang diposesifi dan yang memposesifi punya kadar dan ukuran sendiri dalam menilai dan melihat dari sudut pandang tertentu. Walau menurut mereka ada yang mengatakan itu baik (sebenarnya yang mereka maksud itu adalah sikap memberikan perhatian dan bukannya posesif), sikap perhatian yang berlebihan (posesif) bagi yang merasakan prilaku tersebut sangat tidak nyaman atau menentang dan terkesan mengakang.

Contoh dari sikap posesif itu diantaranya; terlalu banyak mengatur, banyak bertanya hingga detil serta cenderung mengintrogasi, dan kuatnya unsur kecurigaan dalam diri. Hal itu dilakukan karena adanya sikap tidak merasa percaya diri pada diri sendiri, takut kehilangan, dan keinginan untuk memiliki yang terlalu kuat dan bahkan keinginan untuk mengakang.

Lalu, apa hubungannya posesif dengan hubungan Cinta antar manusia? Biasanya sikap posesif itu timbul dari hubungan antar manusia karena adanya rasa cinta yang sangat terlalu kuat (biasanya salah satu dari pasangan itu). Apakah salah untuk mencintai seseorang dengan kuat? Apakah benar demikian? Lalu saya berfikir jika yang menjadi korban adalah “Kebebasan” diri, apakah hal itu juga bagian dari mencintai seseorang yang tulus. Jika hal itu terjadi, ada pertanyaan yang harus dijawab. Apakah aku mencintai seseorang secara fisiknya atau hatinya? Manakah yang lebih penting? Saya tidak mau mengorbankan “Kebebasan” orang lain, saya pasti memilih mencintai seseorang karena hati.

Lalu bagaimana dengan hubungan persahabatan kita dengan orang lain? Adakah sikap posesif itu? Sebenarnya antara hubungan persahabatan dengan hubungan kekasih itu hanya dibatasi garis tipis. Satu-satunya hal yang menjadi perbedaan adalah masalah hati dan status (berkomitmen untuk menjalin suatu hubungan kasih misalnya; berpacaran, bertunangan, dan menikah).
Sikap posesif yang diperbolehkan (menurut ilmu hubungan antar manusia) adalah hanya dalam konteks “Menasehati.” Menasehati sepanjang apa yang dilakukan pasangan kita itu tidak menyalahi aturan yang ada dalam norma susila dan agama serta saling menghormati. Tapi setiap manusia punya hak azasi untuk menentukan bagaimana cara dia untuk bertindak.

“Cinta akan berkembang jika kita merawat dan memupuknya secara wajar serta membiarkannya tumbuh dengan sendirinya sesuai kekuatan yang diberikan oleh kasih sayang dan Cinta dari Tuhan.”

Please don't be possessive but be a true lover like me :-)