Kecintaan Pada Tuhan



Menurut kalian apa yang salah dengan kehidupan ini?
Manusianya?
Egonya?
Keinginannya?
Sudut pandangnya?
Keserakahannya?
Atau hanya salah penempatan, dalam situasi dan kondisi yang tidak semestinya?

Ketika kita berkata salah dan mulai mencari kesalahan tersebut kita malah tersesat. Seperti aku.
Awalnya aku merasakan tersesat. Tersesat pada citra diri, tersesat pada hati yang mencinta.
Aku tidak mengerti kenapa harus ada luka bila bahagia lebih menyenangkan, namun aku tidak berani juga menyalahkan Tuhan.
Aku kan bukan siapa-siapa,
hanya debu di kakiNya, hanya tirai hitam di panggung yang megah.

9 Untuk Mengerti, Paham dan Tahu



16 Januari 2009

Bagiku sederet tanggal itu bukan hanya tanggal biasa. Bagiku itu adalah sebuah tanggal dimana kami saling mengucap janji kebersamaan, bertukar hati dan pemikiran.

Belum lama dia putus waktu itu, membuatku sempat tak percaya dan menguji.
Namun Tuhan selalu memiliki cara untuk meyakinkanku bahwa segalanya akan baik-baik saja bila bersamanya.
Hati kami sudah saling terpaut,
keberadaan kami seperti tidak terpisahkan.
Hariku selalu ada untuknya,
Harinya selalu ada untukku.
Bukan hanya hati kami yang saling memiliki, namun hari-hari yang kami lewati tidak lengkap tanpa bertemu pandang.

Hari Terakhirmu



Katanya cinta bisa menyembuhkan,
Katanya cinta bisa berbuat sesuatu di luar apa yang kita kira,
Katanya cinta bisa membuat duniamu jungkir balik.
Itu katanya dan aku orang yang telah merasakan 'katanya' itu.

Sosoknya bukan hal spesial, tidak tampan ataupun kaya raya. Tidak seperti lelaki berkuda putih impian setiap gadis. Aku pun bukan puteri bermandikan cahaya kecantikan.
Tapi kita sama-sama tahu, kita sama-sama merasa. Bahwa hati yang bersama adalah segalanya.

Berawal dari kumpul komunitas, obrolan pribadi yang nyambung.
Dia memintaku menjadi kekasih hatinya walau sebentar.

Dia sakit.