Museum Bale Indung Rahayu


Halo kawand, 
Perjalanan yang sudah gue lalui setahun yang lalu ini mungkin terbaca cukup basi karena di tahun ini baru bisa dicurahkan, tapi tak apa tak mengapa izinkan sahaya menuangkan cerita di kertas putih, di dalam blog yang sudah bersawang saking jarangnya ditengok.

Perjalanan kala itu dari Bekasi menuju Bandung singgah di Purwakarta. Ya, gue menggunakan kereta lokal menuju Purwakarta. Ingin merasakan bagaimana ke Bandung dengan ongkos sangat terjangkau tapi memang ya sangat menyita waktu. 

Negeri Bawah Laut

Mentari telah berganti rembulan, 
Malam menanti dengan khusyuk, selimut sudah menindih badan. Mari kita tidur dan masuk ke malam. 

Memejamkan mata didunia nyata, membukanya didunia kedua.

Kali ini aku menuju dunia bawah laut, aku memakai pelampung berwarna kuning, sesekali menyelam sesekali menggapai permukaan. Masih tak kuat dan tak biasa bernafas dibawah laut. 
Mari kuceritakan negeri bawah laut dengan detail, ini pun pertama kalinya aku kesini. 

Bentuknya seperti bangunan dengan banyak rongga, berada dibawah laut, banyak dari sisinya terdapat terumbu karang dan ikan melewati aku. Tempat ini pun ramai dengan orang-orang. 
Ada yang mengenakan pakaian menyelam khusus, ada yang seadanya seperti aku yang hanya memakai pelampung kuning besar. Cukup gila, tapi ini ya mimpiku, mau aku menyelam sedalam apapun aku tidak akan mati tenggelam, atau jika tiba-tiba aku kehabisan nafas ya mungkin aku bisa kembali ke dunia nyataku.

Taman wisata berdarah


Mimpi mengenai petualangan mencekam sekali lagi.

Saat itu panas terik, dengan celana pendek berwarna coklat muda, kemeja safari senada dan topi bambu aku layaknya seorang petualang sejati. 
Kali ini aku berada tepat disebelah sungai mengalir, diantara hutan bambu yang berdesir kena angin. 
Berjalan menyusuri sungai hingga menemukan taman binatang dengan hewan-hewan elok yang ada disana. Aku melihat gajah, badak, jerapah dan lainnya. Melihat tawa dari pengunjung yang ada.
Tak berapa lama ada seorang guide dengan anak-anak usia TK berjalan dengan wajah riang gembira menunjuk ke arah sana dan sini, sesekali gurunya menarik tangan anak yang perhatiannya teralihkan ke salah satu binatang dan enggan berjalan maju. 

Melihat sekeliling aku kemudian duduk dan melihat penjual gulali yang ada diseberangku, sedang menjajakan dagangannya dengan sumringah. Bapak dan anak membelinya juga dengan bahagia.

"Dor!" letusan senapan tiba-tiba terdengar, aku menoleh dan kulihat beberapa pria berbadan tegap dan kekar memegang senjata mengarahkan senjatanya ke langit. 
Keceriaan seketika berubah menjadi kecaman, kami masih melihat dan belum tau ada apa. 
Apakah ini salah satu atraksi taman binatang?