Jakarta Escape, Rumah Perubahan by Rhenald Khasali.


Sudah sekian lama tidak bersua, semoga para rekan sekalian baik-baik saja. 
Yap, banyak sekali ya yang gue lewatkan untuk diceritakan. 
Semoga saja dengan hari baru dan komitmen baru dapat terus merangkai cerita, asa dan harapan.

Babak baru ini akan gue isi dengan mengentaskan draft yang udah sekian lama nongkrong bagai voldemort yang tidak tersentuh (ah, iya pada akhirnya dia mati juga).

Hari terik disambut dengan semilir angin itu menghantarkan pertemuan gue dengan Monik, Yoana dan Sindy di Rumah Perubahan atau bahasa kerennya Jakarta Escape. 
Awalnya dibangun oleh Bapak Rhenald Khasali dengan tujuan edukasi dan arena berwisata daerah perbatasan Bekasi-Jakarta. Luasnya kurang lebih 7 hektar, jadi bisa dibayangkan ya seluas apa tempatnya. 

Tempatnya agak menyempil jadi pastikan gmaps kalian akurat dan mata agak awas karena ketika mendekati lokasi akan ada petunjuknya. 

Begitu masuk kita akan disapa oleh bapak-bapak satpam murah senyum dan menanyakan maksud tujuan datang, setelah paham tujuan datang kita diminta bayar parkir mobil senilai IDR 20.000,- rasa-rasanya belum masuk sudah ada pungli tapi ini resmi kok haha..

Kita akan disambut oleh telaga dan gemericik air, disebelah kiri akan ada beberapa rumah adat yang dipakai untuk resepsi pernikahan. Masuk agak jauh dan kita akan menemukan tempat parkir. 
Khusus grab dan taksi bisa masuk karena sifatnya cuman drop aja sedangkan untuk mobil pribadi hanya bisa berhenti di parkiran. 

Setelah usai merapikan muka karena geser badan aja muka langsung berantakan kita bergegas menuju pintu masuk yang otentik. 
Bayar IDR 50.000,- yang bisa ditukarkan dengan voucher makanan didalam ini membuat gue berpikir ooh minimal order seorang IDR 50.000,- terus semahal apa coba makanan di dalam.

Begitu transaksi selesai kami langsung masuk dan disambut dengan (lagi-lagi) tempat resepsi pernikahan yang tak kalah megahnya dan kolam renang tepat disebelahnya. 
Di sebelah kanan kalian akan menemukan lapangan berumput dengan rumah berbentuk segitiga (yang katanya) adalah penginapan. Menurut gue sih penginapan dengan lokasi begitu ya panas banget, engga ada asri-asrinya. 
Betewe kamar mandi di tiap pelosok keliatan, jadi buat kalian yang sedikit-sedikit butuh kamar mandi tempat ini emang rekomen banget. 

Jalan sebentar akan ada pintu menuju mini zoo dan ini harus bayar lagi IDR 30.000 seorang dan kalian akan dapat wortel buat ala-ala ngasih makan kambing atau kuda. 
Karena menurut gue ini experience baru buat Aruna ya akhirnya gue putuskan untuk mencoba dan menarik yang lainnya untuk ikut wekekekek..


Sesuai namanya Mini Zoo, ya memang hanya binatang terbatas aja kambing, kuda, kelinci, ular dan lainnya. Rindangnya pepohonan membuat Mini Zoo tersebut agak syahdu apalagi isinya cuman gue sama Yoana dan masing-masing pasangan kita plus Aruna. 
Spot terakhir yang sukses bikin Aruna teriak-teriak adalah Ular, hewan melata dan juga Monyet. 
Oiya, ada gecko juga disini. Jadi semacam spot komunitas kalau kata gue mah. 
Orangnya asik-asik karena kita ngobrol disambut senda gurau.
Ada area pemancingan juga dimana ya harus bayar juga jadi kita skip untuk bagian itu. 

Nah setelah itu ada banyak kijang yang engga ada lucu-lucunya malah agak takut karena gragas banget weh, disini gue ngabisin wortel yang gue genggam. Karena kek waktu itu mikir buat apa gue bawa-bawa lagi dan emang engga ada niatan untuk masuk ke Mini Zoo ini lagi kan. 
Oke the last kita akan disuguhkan es teh telang yang seger banget dan engga ada manis-manisnya tapi menurut gue worth it buat kalian coba, apalagi kalau bukan karena gratis hehe..





Lepas dari Mini Zoo kalian akan menemukan restoran tempat makan dan tempat ngopi yang ada di ujung sana. Setiap sabtu dan minggu ada Market Day jadi banyak banget yang jualan.
Oiya didekat tempat ini ada penginapan yang dapat menampung banyak orang sepertinya, awalnya ya gue rada sangsi ada yang nginep eh rupa-rupanya full loh! Padahal ini masih area Jakarta dan juga disini ada graha jadi bisa meeting atau reunian asri.
Kita memutuskan untuk makan di restaurant tengah yang emang kece banget dan seperti dugaan gue rate makannya ya IDR 15.000 - IDR 70.000,- mantep ga tuh, dua orang minimal cepe lah abis.
Rasanya ga yang sampe harus balik lagi sih, makanan di market day juga ga kalau bersaingnya tapi lebih worth it menurut gue. 


Tempat ini mengizinkan berpiknik dan membawa makanan sendiri tapi kalau udah sampe sana gue rasa ya bakal ngiler-ngiler juga buat jajan karena ambunee rekk wangi tenanan, mereka ga terima tunai ya tapi terima Qris atau transfer plus pas gue dateng pojokan ibuk-ibuk RT lagi pada karaokean, jadi emang seworth itu buat ibuk-ibuk PKK. 

Sedikit ceremonial dan chit chat, Sindy masih menyempatkan meeting singkat bersama teamnya. 
Bukan maen emang kepala stasiun kesayangan haha..
Foto sekadarnya dan tertawa secukupnya akhirnya hari mengharuskan kami berpisah dan bersiap dengan janji temu berikutnya. 

Terima kasih atas waktunya kawan, sampai jumpa di kesempatan berikutnya!



1 comment: