sumber : Surabayapost.co.id |
adalah berbarengan dengan berita itu muncul juga seorang tokoh gadis yang disebut-sebut bernama Maharany atau biasa disebut Rani, yang merupakan Mahasiswi Moestopo Beragama, setelah itu muncul berita bertubi-tubi yang menyatakan bahwa kasus korupsi tak akan lepas atau merupakan hal lumrah untuk seks, lalu Rani yang seorang ayam kampus, dan peninjauan para wartawan ke kampus yang bersangkutan dan berakhir pada pengakuan Rani akan kronologis yang terjadi,
pertama kita akan mulai dengan kronologi dari sumber Tempo di KPK (29/01/2013)
"Mereka berdua (Maharani dan Ahmad Fathanah) tidak sempat lagi memakai pakaian saat kamarnya dibuka tim dan security hotel," ujar sumber Tempo yang menyaksikan penyergapan Maharani dan Ahmad Fathanah.
Kasus tangkap tangan ini menyeret Luthfi sebagai tersangka. Ia diduga menerima suap dari PT Indoguna Utama terkait izin impor daging sapi. Luthfi dan Ahmad kini diinterogasi di KPK. Ahmad ditangkap di Hotel Le Meridien. Ia juga ditetapkan tersangka bersama dua petinggi PT Indoguna, yakni Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi. Ahmad Fathanah diduga menerima uang Rp 1 miliar dari Juard dan Arya. Lalu sebagian uang itu, yakni Rp 10 juta diberikan kepada Maharani. Maharani kaget bukan kepalang.
Adapun Maharani ikut digelandang ke KPK Selasa malam. Mengenakan kaos biru dengan belahan dada rendah dan blazer hitam, Maharani yang berusia sekitar 20-an tahun itu tampak linglung. Maharani yang mengaku kuliah di Universitas Moestopp Beragama di Jakarta Selatan itu sedang mabuk.
Menurut sumber, Maharani bertemu Ahmad di lobi hotel setelah menerima duit suap dari Juard dan Arya Abdi Effendi. Penyidik yang membuntuti Ahmad sejak siang lantas mengikuti keduanya yang berjalan ke lift hotel. Kondisi itu sempat membuat penyidik kebingungan karena tidak memiliki kunci kamar yang berfungsi membuka lift. Maklum saja, mereka tak menginap di hotel tersebut.
Namun, penyidik tetap nekat ikut masuk ke lift. Ketika Ahmad turun dari lift, tim KPK pun ikut keluar. Dengan cara itu, penyidik bisa mengetahui Ahmad menginap di kamar mana. Ketika mencoba mengintai kamar itu, penyidik mendengar suara mencurigakan dari kamar Ahmad dan Maharani. "Ada suara-suara nyaring terdengar dari balik pintu kamar (yang dihuni Maharani dan Ahmad)," ujarnya.
Setelah mendapat izin pimpinan KPK, penyidik mengetuk pintu kamar Ahmad dan Maharani. Suara-suara yang terdengar dari balik pintu langsung hilang. Penyidik lantas mengetuk lagi, tetapi tak ada yang menyahut. Akhirnya, dibantu dengan petugas keamanan hotel, penyidik membuka pintu tersebut. Tampaklah pemandangan yang tak lazim di hadapan penyidik: Ahmad dan Maharani yang syok tak sempat mengenakan pakaian. Maharani dan Ahmad pun digelandang ke KPK.
Juru bicara KPK, Johan Budi S.P. membenarkan keberadaan Maharani dalam penangkapan, Selasa lalu. Namun, Johan menolak menjelaskan kronologi penangkapan Maharani. "Yang jelas ada seorang berinisial M yang ikut ditangkap," ucapnya.
(http://www.inikabarku.com/2013/02/maharani-dan-ahmad-fathanah-ditangkap.html#)
Rany saat konferensi pers |
Lalu kronologi dari Maharany yang akhirnya membuka wacana kronologi sebenarnya
dalam konferensi pers yang diadakan dia mengaku tidak munafik ketika disodori uang Rp. 10 juta, ""namanya manusia saya tidak munafik, saya terima uang itu"" dan Rany melanjutkan dia AF ( Ahmad Fathanah) hanya menyatakan uang itu sebagai bentuk perkenalan, Rany kemudian menepis dimana dia ditangkap bukan di kamar melainkan di kafe dan mereka hanya makan malam tanpa melakukan hubungan intim, untuk melengkapi pengakuan sebelumnya pengacara Rany menjelaskan bahwa kliennya yang tengah berada di salah satu kafe Senayan City. Disitu AF melihat Rani, tidak berani berkenalan akhirnya AF memberikan Rani secarik kertas yang berisikan nama dan nomor telefonnya, yang kemudian disambut oleh Rani dan berlanjutlah perkenalan itu menjadi makan malam di Le Meridien dan saat itulah penyidik KPK menangkap mereka.
(http://www.merdeka.com/peristiwa/kesaksian-maharany-bantah-jadi-gratifikasi-seks.html)
Rany Saat penangkapan |
setelah pengakuan itu banyak pihak yang datang mengelak bahwa pernyataan Rany adalah yang sesungguhnya terjadi, gue pun berfikiran sama, apa iya kayak gitu ceritanya?
gue juga ikutan analisis dan ngerasa janggal sama semua pernyataan Rany, ditodong 10juta tanpa komentar banyak? dikasih secarik kertas berisikan nomor telefon dan nama lalu makan malam??
gue juga ikutan analisis dan ngerasa janggal sama semua pernyataan Rany, ditodong 10juta tanpa komentar banyak? dikasih secarik kertas berisikan nomor telefon dan nama lalu makan malam??
lalu berlanjut dari kafe Secy ke LM?? iih wow.. kalo AF seganteng it sih ya ehem sedikit tidak bermasalah ini kalau kita mengacu kepada pengakuannya ya, namun bila ditilik dari segi andaikata dia ayam kampus makanya masalahnya berbalik lagi. Terlebih lagi pada kenyataanya AF kini mempunyai istri yang sedang mengandung 8 bulan ditambah dia mempunyai 5 istri dan 11 anak ( http://berita.plasa.msn.com/nasional/republika/astaghfirullah-istri-ahmad-fathanah-sedang-hamil-delapan-bulan )
Untuk fenomena ayam kampus sendiri sebenarnya bukan hal yang baru lagi dilingkungan kampus, dimana dulunya dimulai dari mahasiswi yang terpaksa melakukannya untuk menutupi biaya kuliah yang setinggi langit (namun tetap saja ini sangat tidak disarankan) tuntutan ekonomi yang tujuannya untuk pendidikan namun semakin era bergeser persepsi ini pun berubah menjadi kebutuhan yang melebihi batas kemampuan dan lifestyle, gue juga gak ngelak mungkin aja disemua kampus terdapat mereka-mereka ini apalagi gaya hidup kota metropolitan telah mengalami kemajuan dimana ego dan nafsu membaur menjadi satu.
tingkat permintaan pasar yang meninggi juga gak bisa disangkal menjadi tonggak utama bisnis ayam kampus ini berkembang pesat.
Apalagi menjelang Pemilu 2014 ini dinilai sebagai ladang untuk seks suap (yang tentunya disertai dengan jumlah uang yang bombastis) karena ongkos politik yang dibutuhkan pun bukan maen besarnya,
Suap Seks sebenarnya bertujuan untuk mendekatkan si pemberi kepada si penerima dan bersifat pelengkap karena kelangkaan menemukan kasus suap yang hanya dilandasi seks saja tanpa ada uang yang mewarnainya.
Untuk Modusnya Jamil Mubarok kepada merdeka.com mengungkapkan :
Modusnya beraneka ragam. Ada gratifikasi seks itu diberikan di awal, ada di pertengahan atau di akhir. Di awal itu biasanya sebagai pelicin awal, sebagai pancingan dari si pemberi komisi terhadap si penerima. Kalau di pertengahan, biasanya sebagai media untuk negosiasi. Karena kesepakatan diinginkan antara si pemberi dan penerima suap tidak selamanya mulus.
Di situ juga terjadi tawar menawar harga, negosiasi angka karena persentasenya kurang, karena harus ada setoran-setoran. Akhirnya ada kerenggangan hubungan, sehingga memaksa si pemberi menyediakan suap seks sebagai alat negosiasi. Kalau di pertengahan, biasanya pelayan seks itu sebagai alat negosiasi.
Nah, kalau suap seks di akhir, biasanya memang hadiah dari si pemberi atas semua proses sudah dilakukan si penerima. Uang sudah dikasih, kebijakan sudah diubah, kemudian suap seks diberikan sebagai hadiah cuma-cuma. Tetapi sebenarnya itu juga bukan suap cuma-cuma, justru sebagai saham untuk memperlancar suap selanjutrnya.
Itu sebenarnya berbahaya karena suap seks di akhir biasanya dijadikan kartu truf oleh pemberi dan akhirnya digunakan menjerat penyelenggara negara. Nanti Itu bisa dijadikan sebagai alat peras untuk menakut-nakuti penyelenggara negara. Tetapi ada juga hanya hadiah setelah bekerja sama dengan baik.
Di situ juga terjadi tawar menawar harga, negosiasi angka karena persentasenya kurang, karena harus ada setoran-setoran. Akhirnya ada kerenggangan hubungan, sehingga memaksa si pemberi menyediakan suap seks sebagai alat negosiasi. Kalau di pertengahan, biasanya pelayan seks itu sebagai alat negosiasi.
Nah, kalau suap seks di akhir, biasanya memang hadiah dari si pemberi atas semua proses sudah dilakukan si penerima. Uang sudah dikasih, kebijakan sudah diubah, kemudian suap seks diberikan sebagai hadiah cuma-cuma. Tetapi sebenarnya itu juga bukan suap cuma-cuma, justru sebagai saham untuk memperlancar suap selanjutrnya.
Itu sebenarnya berbahaya karena suap seks di akhir biasanya dijadikan kartu truf oleh pemberi dan akhirnya digunakan menjerat penyelenggara negara. Nanti Itu bisa dijadikan sebagai alat peras untuk menakut-nakuti penyelenggara negara. Tetapi ada juga hanya hadiah setelah bekerja sama dengan baik.
nah untuk keterkaitan kasus korupsi ataupun kasus-kasus haram lainnya, gue ngutip pernyataan Sutan Bhatoegana dia mengatakan "karena uang hantu dimakan setan, yang artinya uang yang didapat terlalu mudah karena hasil korupsi habisnya juga ditempat-tempat yang dilarang agama atau maksiat" (http://news.detik.com/read/2012/07/30/162621/1978536/10/bhatoegana-sejak-zaman-dulu-uang-korupsi-untuk-main-wanita?991101mainnews)
jadi sebenernya keberadaan uang dan seks itu ya merupakan hal lumrah tapi bukan berarti dilumrahkan ya..
keduanya merupakan hal haram yang sudah dari dulu dilarang.
apalagi gue miris banget dengan perkembangan gratifikasi seks yang bukan aja menjerat cewek kampus tapi juga anak-anak sma dan smp.
mungkin kalo ini gak ditindaklanjuti setegasnya besok anak sd yang akan mewarnai gratifikasi seks di Indonesia. ironis!
Namanya cowo, yang bikin lemah itu duit sama seks. Kalau duit udah kebanyakan ya apa lagi kalau bukan seks. Disini fungsinya agama. Sayangnya ilmu agama sekarang udah pada males dipelajari sama orang - orang. Mudah2an kasus ini jadi pembelajaran kita bersama deh untuk semakin mempelajari ilmu agama. aminn
ReplyDeletekalo dipelajari sih mungkin masih bang, tapi sayang gak ada pengaplikasiannya..
Deleteamiinn..
waks, no coment bang hehe. kalau ayam kampus mah emang yang penting duit dah mungkin :D salam kenal yak chameleon-boys.blogspot.com
ReplyDeleteweh abang yang mana nih XD
Deletesalam kenal balik bang! :)
kalo ayam kampus dulu mungkin gue bakal sanggah pernyataan lu tapi kalo sekarang ini gue setuju banget sama lu.. hmm..
astajiiiiim :'(
ReplyDeletesedih yo ngeliat kemajuan teknologi kemunduran akhlak.. ~~
Delete