Tugas 24/11/2013




1. Bagaimana budaya organisasi bisa mempengaruhi perilaku etis?
  • Budaya organisasi adalah nilai yang dirasakan bersama oleh anggota organisasi yang diwujudkan dalam bentuk sikap perilaku pada organisasi (Jurnal Nominal / Vol I Nomor I / Tahun 2012).
  • Fungsi-fungsi budaya juga mempengaruhi perilaku etis dan tidak etisnya perilaku dalam organisasi tersebut, diantaranya adalah Batas, Identitas, Komitmen, Stabilitas yang membentuk sikap dan perilaku sehingga menghasilkan etis tidaknya perilaku organisasi.(http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_organisasi)
2.  Gambarkan Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku etis dan tidak etis!
  • Budaya Organisasi. Budaya organisasi mempengaruhi perilaku etis dan tidak etis melalui fungsi-fungsinya yakni Batas, Identitas, Komitmen, Stabilitas.
  • Kondisi Politik. kondisi politik merupakan rangkaian asas atau prinsip, keadaan, jalan, cara atau alat yang akan digunakan untuk mencapai tujuan.
  • Perekonomian Global. perekonomian global merupakan kajian pengurusan sumber daya materian individu, masyrakat dan negara untuk meningkatkan kesejahteraan hidup.
Sumber : Jurnal Nominal/Vol I Nomor I/Tahun 2012,  http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_organisasi

3. Faktor apakah yang mempengaruhi etika secara internasional ?
  •  Kejujuran
  • Intergritas
  • Objektivitas
  • Pelaku Profesional
  • Tanggung Jawab
Sumber : http://auliarahmanchan.blogspot.com/2013/01/faktor-yang-mempengaruhi-etika-secara.html

4. Jelaskan cara menggunakan proses seleksi karyawan untuk mendorong perilaku etis?
  • Tujuan eksplisit dari proses seleksi adalah mengidentifikasi dan merekrut individu-individu yang memilki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan untuk berhasil menjalankan pekerjaan di dalam organisasi. Biasanya ada lebih dari satu calon, yang memenuhi persyaratan kerja yang ditentukan yang teridentifikasi. Proses seleksi memberikan informasi kepada para pelamar mengenai organisasi tersebut. Para calon belajar tentang organisasi itu dan, jika menemukan atau merasakan suatu pertentangan antara nilai-nilai mereka dan nilai-nilai organisasi, mereka bisa mundur teratur.
    Karena itu, seleksi menjadi jalan dua arah yang memungkinkan pemberi kerja dan pelamar membatalkan sebuah “perkawinan” jika tampak adanya  ketidakcocokan. Dengan demikian proses seleksi merupakan salah satu cara untuk mempertahankan kelangsungan hidup kultur sebuah organisasi dengan cara mengeluarkan individu-individu yang mungkin tidak sesuai atau akan menggerogoti nilai-nilai intinya.
 sumber : xa.yimg.com/kq/groups/22999204/2025193784/name/makalah

No comments:

Post a Comment