Apakah OMK itu?
dan mengapa OMK harus berfikir?
siapakah mereka sebenarnya?
dan mengapa kami harus perduli?
Heyho Lebaisme, rasanya lama tak menyapa membuat diriku kangen tak berujung #halah, gue berdoa sih semoga kabar Lebaisme semua baik-baik saja (meskipun tanpa gue *mojok *galikubur).
Kali ini gue dateng bukan cuman bawa artikel tapi gue bawa berita #haseek dah,
OMK sendiri itu punya arti sebagai Orang Muda Katolik, dan kenapa harus berfikir, sini gue jelasin step by step dulu. Dimulai dari asal usulnya.
Jadi dahulu kala......... (basinya gueee~~)
Langsung aja, sebenernya OMK.Think ini bukan nama yang sesungguhnya, ini adalah nama samaran #tsaaahh macem investigasi aje, Oke jadi untuk sementara kita panggil saja dulu dia OMK.Think,
jadi awal mula terbentuknya adalah karna ketidakmunculan Vodka (Vox De Klara) yang biasanya gentayangan di Stasi Albertus Agung (dan sesungguhnya 2 paroki lain, karena adanya masalah internal jadi ya gak bisa gentayangan lagi). Ketidakmunculan disertai dengan ide segar yang muncul, yaitu pembuatan Newsletter bagi paroki se-Dekenat Bekasi dimana memang jaringan komunikasi yang bersifat informatif dan aspiratif belum aktif di Dekenat Bekasi ini.
Ya asal tau aja Paroki di Dekenat Bekasi ini terdiri dari 8 Paroki dan 1 Stasi, banyak kan? namanya Paroki pasti jumlah umatnya juga udah luber-luber, pertanyaan berikutnya pun; Anak Mudanya? yaa tumpeh-tumpeh pastinya, maka dari itu ini harus didaya gunakan :3 yaaa minimal dari Newsletter yang masih bikin bingung mau terbit dua atau tiga bulan ini.
Pembicaraan intensif pun dilakukan, awalnya hanya St. Clara dan Stasi Albertus Agung yang bertatap muka, menyatakan seputar permasalahan dan bagaimana pengembangannya. Hasil akhirnya pun memiliki kemajuan yang memuaskan, yakni pembuatan web sebagai langkah awal dan cermin dari mutu kekonsistenan menulis.
Web sendiri dilaunching pada hari kamis, 15 Mei, bertepatan dengan Waisak.
Berkumpul di paroki induk St. Arnoldus Janssen, para OMK yang tergabung dari Sikep dan Komsos bermuka muda (dan berjiwa penuh semangat #asikasikhoy) kita pun meluncurkan web. Indahnya dunia adalah kali ini ada 5 Paroki, Bunda Teresa, St. Arnoldus, Stasi Albertus, St. Mikael dan St. Clara.
Rame dan antusias, khas anak muda. Serius baru kali ini tatap muka tapi rasanya pembaurannya ya bener anak muda, saling nyaut. Dari sini titik terang positif dan bulatnya tekad untuk membangun Newsletter ini menjadi terwujud rasanya bukan hanya isapan jempol bayi tetangga.
Meski bisa dibilang gue juga gak bisa jadiin ini sebagai prioritas karena masih ada Newsletter Vox De Klara yang masih gue pegang dan kalo ditanya buat ngelepas? gue masih belum bisa bilang oke.
Tapi pada dasarnya ada aura positif yang mengalir ketika pertemuan terakhir itu membuat gue bersikap positif untuk mendukung pembentukan Newsletter itu.
Ahya mungkin Lebaisme berniat mengunjungi web yang telah terbentuk itu?
Coba dicek dimari..
We are Young, We are Thinker.
Kami muda dan kami pemikir.
Kami muda dan kami siap mengubah dunia.
Terlalu besar?
Sekarang mungkin masih iya, tapi mengapa tidak kami mewujudkan harapan itu?
dan mengapa OMK harus berfikir?
siapakah mereka sebenarnya?
dan mengapa kami harus perduli?
Heyho Lebaisme, rasanya lama tak menyapa membuat diriku kangen tak berujung #halah, gue berdoa sih semoga kabar Lebaisme semua baik-baik saja (meskipun tanpa gue *mojok *galikubur).
Kali ini gue dateng bukan cuman bawa artikel tapi gue bawa berita #haseek dah,
OMK sendiri itu punya arti sebagai Orang Muda Katolik, dan kenapa harus berfikir, sini gue jelasin step by step dulu. Dimulai dari asal usulnya.
Jadi dahulu kala......... (basinya gueee~~)
Langsung aja, sebenernya OMK.Think ini bukan nama yang sesungguhnya, ini adalah nama samaran #tsaaahh macem investigasi aje, Oke jadi untuk sementara kita panggil saja dulu dia OMK.Think,
jadi awal mula terbentuknya adalah karna ketidakmunculan Vodka (Vox De Klara) yang biasanya gentayangan di Stasi Albertus Agung (dan sesungguhnya 2 paroki lain, karena adanya masalah internal jadi ya gak bisa gentayangan lagi). Ketidakmunculan disertai dengan ide segar yang muncul, yaitu pembuatan Newsletter bagi paroki se-Dekenat Bekasi dimana memang jaringan komunikasi yang bersifat informatif dan aspiratif belum aktif di Dekenat Bekasi ini.
Ya asal tau aja Paroki di Dekenat Bekasi ini terdiri dari 8 Paroki dan 1 Stasi, banyak kan? namanya Paroki pasti jumlah umatnya juga udah luber-luber, pertanyaan berikutnya pun; Anak Mudanya? yaa tumpeh-tumpeh pastinya, maka dari itu ini harus didaya gunakan :3 yaaa minimal dari Newsletter yang masih bikin bingung mau terbit dua atau tiga bulan ini.
Pembicaraan intensif pun dilakukan, awalnya hanya St. Clara dan Stasi Albertus Agung yang bertatap muka, menyatakan seputar permasalahan dan bagaimana pengembangannya. Hasil akhirnya pun memiliki kemajuan yang memuaskan, yakni pembuatan web sebagai langkah awal dan cermin dari mutu kekonsistenan menulis.
Web sendiri dilaunching pada hari kamis, 15 Mei, bertepatan dengan Waisak.
Berkumpul di paroki induk St. Arnoldus Janssen, para OMK yang tergabung dari Sikep dan Komsos bermuka muda (dan berjiwa penuh semangat #asikasikhoy) kita pun meluncurkan web. Indahnya dunia adalah kali ini ada 5 Paroki, Bunda Teresa, St. Arnoldus, Stasi Albertus, St. Mikael dan St. Clara.
Rame dan antusias, khas anak muda. Serius baru kali ini tatap muka tapi rasanya pembaurannya ya bener anak muda, saling nyaut. Dari sini titik terang positif dan bulatnya tekad untuk membangun Newsletter ini menjadi terwujud rasanya bukan hanya isapan jempol bayi tetangga.
Meski bisa dibilang gue juga gak bisa jadiin ini sebagai prioritas karena masih ada Newsletter Vox De Klara yang masih gue pegang dan kalo ditanya buat ngelepas? gue masih belum bisa bilang oke.
Tapi pada dasarnya ada aura positif yang mengalir ketika pertemuan terakhir itu membuat gue bersikap positif untuk mendukung pembentukan Newsletter itu.
Ahya mungkin Lebaisme berniat mengunjungi web yang telah terbentuk itu?
Coba dicek dimari..
We are Young, We are Thinker.
Kami muda dan kami pemikir.
Kami muda dan kami siap mengubah dunia.
Terlalu besar?
Sekarang mungkin masih iya, tapi mengapa tidak kami mewujudkan harapan itu?
No comments:
Post a Comment