Bahasa Esperanto, Bahasa Perdamaian.


Berawal dari pertemuan yang gue hadiri, gue mengenal satu bahasa ini.
Ini bukan bahasa nenek moyang, tanah air, atau kayak Tiongkok yang mengangkat bahasa nasionalnya karena penduduk mayoritas.
Nah bahasa ini uniknya dibuat, loh kok bahasa dibuat.. bisa gitu?? Nah untuk ngejawab masalah itu bacalah terus..

Bahasa Esperanto dibuat oleh Dr. Ludwig Lazarus Zamenhof (1815-1917 - Warsawa, Polandia) berhubung namanya rada susah berikutnya akan kita panggil dia mas Zam, pemikiran untuk membentuk bahasa ini seiring dengan lingkungan mas Zam, dimana orang sekitarnya waktu itu memiliki lebih dari satu bahasa, membuat pertengkaran akibat salah tafsir.
Nah, muak sama itu semua akhirnya dia membuat bahasa terencana dan terstruktur tanpa perkembangan kayak bahasa ibu di tahun 1887.


Perjalanannya bisa dibilang panjang banget sampe akhirnya tahun 1905, dimana kongregasi pertama diselenggarakan bahasa ini sudah mulai merdeka dan menjadi hak semua orang, karna sebelumnya bahasa ini pernah dianggep sebagai bahasa komunis bahkan waktu abang Hitler ngejabat sebagai kanselir Jerman dia anggep bahasa ini adalah bahasa orang yahudi, semua pemakainya dibinasakan, gile gak sih gegara bahasa doang bro.

Nah perjalanan bahasa yang dibentuk ini mungkin mirip dengan bahasa tanah air kita, memang bahasa kita bukan bahasa yang tercipta dan langsung terstruktur melainkan karna perkembangan yang sejatinya mengiringi, nah kalo dilihat nih setiap pulau di Indonesia atau tiap jengkal kaki melangkah aja bahasa atau dialek aja udah berbeda, ketika kita denger 'bagen' (bahasa betawi) mungkin aja beberapa menit kemudian kita bakal denger 'kagak ngapak-ngapak' (bahasa tegal), nah akhirnya dengan pertimbangan yang mendalam dan saksama maka pada tahun 1928 diputuskan bahasa Indonesia yang berdasar pada bahasa melayu dengan perkembangannya menjadi bahasa resmi negeri kita tercintah ini yeee prok prok prok..

Lalu apa spesialnya bahasa esperanto ini, yang membuat kita teringat espanyol atau bahkan espresso *sambil nyeruput kopi*.
1. Esperanto punya 23 huruf mati, 5 huruf hidup, 2 semi huruf hidup dan 6 diftong
"Diftong itu bro, bukan nama cemilan tapi huruf vokal yang berubah intonasi katanya, macem harimau.. au pada kata ini terdengar /aw/, beda sama mau.. hurufnya berdiri sendiri /au/. /aw/ inilah yang disebut diftong."
2. Tulisan sama apa lu kata sama plek persis, macem bahasa Indonesia. Yang diucapin sama ama yang ditulis.

3. Dengan menguasai Esperanto secara gak sadar kita akan familiar dengan bahasa Eropa punya #hasek dah, dua tiga negara kelampau..

4. Esperanto artinya "Seseorang yang berharap", tiba-tiba aja gue cinta sama bahasa ini karna artinya, haha... pengen jadi seseorang yang berharap.. terhadap cinta #eaaaaa jones detected

5.  Bisa dipelajari dengan fokus selama 20 menit, setidaknya 80% bisa dikuasai. Nah ini sendiri sih kata orang yang udah fasih banget sama Esperanto, gue gatau apakah emang harus nguasai bahasa yang lain atau enggak.

6. Gue pikir ini adalah bahasa tanpa milik negara siapapun alias bahasa merdeka yang dimiliki setiap individu dan dia punya bendera sendiri bro, kerenlah ya..

Nah setiap tahun dia selalu ngadain kongregasi Esperanto, di Indonesia sendiri nama lembaga yang menaungi bahasa merdeka ini "Indonezio Esperanto Asocio", untuk jumlahnya ketika gue googling belum bisa menemukan angka yang pasti untuk pengguna aktif. Yang jelas bahasa netral dan tak berbatas geografis ini mungkin bisa kalian coba..

Bisa liat-liat atau bahkan belajar dimari broo..
http://pacujo.net/esperanto/course/ atau
https://www.duolingo.com/course/eo/en/Learn-Esperanto-Online
harga sangat bersahabat dengan dompet karena free alias gratis.
So, mari kita akrabkan diri dengan bahasa Esperanto, bahasa perdamaian, kali bisa ikutan damai di hati.. wkwkk..



Sumber
http://www.kompasiana.com/eddyroesdiono/esperanto-dicurigai-bahasa-komunis-kini-bahasa-gaul-dunia_5500d052a3331123705120f2
https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Esperanto
http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/petunjuk_praktis/627/Sekilas%20Tentang%20Sejarah%20Bahasa%20Indonesia
https://id.wikibooks.org/wiki/Bahasa_Indonesia/Diftong

1 comment:

  1. Now the language journey formed may be similar to the language of your homeland, indeed your language is not a language that is created and directly structured!

    ReplyDelete