"Mungkin aku suka padamu", Bakso mengatakannya terang-terangan kepada Urat, Urat tersenyum manis lalu mengatakan sesuatu diluar dugaan.
"Aku juga suka, tapi sayang kita hanya bisa bersatu namun tidak bisa sehati. Aku hanya bisa jadi pelengkapmu meski nama kita disandingkan bersama", Bakso luar biasa terkejut, begitu lama mereka bersama bahkan sesekali menjadi idola bagi orang lain, begitu dielu-elukan. Namun kenapa nasib mengatakan hal yang begitu menyedihkan seperti ini.
"Kenapa?" Bakso bertanya kembali pada Urat, sungguh bukan ini yang diinginkan Bakso, bukan akhir yang seperti ini setelah sekian lama mereka bertukar mecin untuk saling menyedapkan.







