Modifikasi Cuaca

Wuaaahh hujan awal tahun ini emang bener-bener, karena rumah gue pun sampe harus kebanjiran 2 hari, buat kawan Lebaisme sendiri gimana??
rumahnya kebanjiran gak? mungkin ada yang udah gak keliatan lagi kali ya ujung tombak gentengnya, tapi dont worry be happy, yang penting kawan selamat :D
ngomongin selamat, kita orang tentunya punya rencana gak ada yang selamat yaa, semuanya hanyut bareng tuh banjir.
Nah kali ini gue bakal bahas Modifikasi Cuaca nih Lebaisme, apakah dia, bagaimanakah dia, fungsinya seperti apa, tentunya bakal gue bahas secara rinci dan tajam, setajam silet *cring cring*

Apakah Dia??

Kalo Modifikasi Hati pastinya udah akrab banget yaaa, lalu kalo Modifikasi Cuaca itu apa hayooo, mungkin kalo Modifikasi Cuaca asing banget, coba sini gue ganti sama Hujan Buatan. Nah pasti pada bilang oowwww.. Hujan Buatan, terus emang apa hujan buatan? #eaaaa apakah dia hujan yang dibuat-buat? apakah dia hujan palsu? yaa pastinya kali ini bukan cuman Tuhan kok yang tau, jadi hujan buatan itu adalah hujan yang dibuat oleh manusia, waaahh hebat yaww Manusia bisa nyiptain Hujan, tapii sebetulnya bukan Manusia yang nyiptain, disini fungsi manusia terletak pada percepatan dan menciptakan peluang hujan, diingat yaa menciptakan peluang, bukan menciptakan hujan itu sendiri, karena udah pada pinter dongg gimana sih sirkulasi dari terciptanya hujan itu sendiri.
Nah berhubung kita gak punya alatnya Doraemon yang bisa ngipasin awan-awan hitam untuk menyingkir dari kota yang lagi terkena banjir ataupun mengundang awan gelap untuk menurunkan hujan ketika kemara, Pak Bernard Vonnegout (1947) menciptakan hujan buatan ini, agar kelak ketika musim kemarau manusia dapat membuat hujan buatan ini hingga tidak mengalami kekeringan berkepanjangan, kebakaran lahan/hutan, kabut asap dan ketika musim penghujan terlebih di puncak musim sepekan ini tidak kebanjiran.
Nah hal inilah yang mendasari pemerintah Jakarta akhirnya mengambil langkah untuk memodifikasi cuaca guna mengurangi intensitas hujan agar tidak sederas sekarang ini hingga Jakarta dikepung banjir, meski tidak separah banjir Nasional yang benar-benar melumpuhkan ibukota. 

Bagaimanakah Cara Kerjanyaa???

Cara kerjanya sendiri uniikk loohh.. unik kayak gimana tuuuhhh...
Jadi yang dilakukan manusia itu adalah mempengaruhi dapur pembuat hujan yaaa, nah manusia menggunakan bahan-bahan racikan ini niiih untuk memporakporandakan kinerja dapur pembuat hujan (awan) :
  1. Bahan untuk membuat ES, dikenal dengan glasiogenik, berupa Perak Iodida (AgI)
  2. Bahan untuk menggabungkan butir-butir di awan, dikenal dengan Higroskopis, berupa garam dapur atau nama bekennya NaCI atau CaCI2 dan Urea
Bahan-bahan ini disebar menggunakan, roket dan pesawat, disebar kedataran tinggi, naaahh ketika menyebarkan pun ada aturan-aturan tersendiri semisalnya, kelembaban udaranya, arah angin, kecepatan angin, dan peluang terjadinya awan. Kalo digambarin yaa kira-kira persis kayak gambar disebelah. Ohya terkadang bahan-bahan racikan itu terbuang percuma bahkan hilang sia-sia, namanya juga Alam yaaa, sulit diprediksi juga ^^

Nah digambar itu dijelaskan pula bahwa dalam penyemaian awan terdapat 2 metode dari pelepasan awan hangat sampe Ground Based Generation.

Gampangnya kalo ditarik kesimpulan, hujan dipaksa turun sebelum awan-awan itu mencapai Jakarta, sebenernya sih gunanya biar Jakarta gak terlalu banyak nadahin air yang akhirnya menyebabkan banjir.

EFEKTIFITASNYA???

Sayangnya ditahun ini ketika Jokowi dituding oleh berbagai pihak bahwa kegiatan Modifikasi Cuaca dilakukan terlambat gak bakal ngubah persepsi mau gimanapun Jakarta akan kebanjiran, gak dari atas ya paling kiriman, udah 2 hal itu berperan banget deh.
Pernah denger berita Jakarta kebanjiran padahal gak kehujanan?
nah yang itu jelas banget dari pintu air Katulampa yang udah bobol sama air hujan, kini pun tidak jauh berbeda Jakarta banjir parah karena selain dapet kiriman dari Yang Kuasa juga dapet kiriman dari Bogor. Beruntung ya Jakarta dapet kiriman, gue kapan ya?
yang pasti mau buruk gak buruk ya syukurin aja. 
Warga Jakarta pun bukan lagi sekedar mengungsi dari rumah yang tenggelam tapi juga dari penyakit yang rupanya tetap tak dapat terelakkan. 
Banyak pakar juga menilai, Modifikasi Cuaca ini tidak akan berdampak banyak bagi keberlangsungan Jakarta, bila Jakarta tidak banjir karena Modifikasi Cuaca ini maka pasti akan ada kota lain yang harus terkena imbasnya. 
Tentunya perlu disikapi juga karena Modifikasi Hujan ini gak makan duid sederhana, doi makannya pake -M coyy, diperkirakan Modifikasi Cuaca pada bulan ini mencapai Rp. 28 Miliar, waaawww kalo itu mentahnya aje bisa berenang duid kiteee..
Yang pasti hal-hal ini tidak dapat dipegang untuk mengatasi banjirnya Jakarta, tapi mungkin katakanlah hanya dapat mencegah sementara. Karena pada dasarnya Jakarta sudah sangat kekurangan lahan terbuka hijau, daya serap yang bukan hanya dibutuhkan untuk menampung air hujan tapi juga untuk menahan Jakarta agar tidak amblas. 
Jakarta juga sudah tidak mempunyai akses yang leluasa untuk mengalirkan air, karena banyaknya akses-akses air yang terhalang ataupun dihalangi dan seringnya terpaksa terhalang karena akses ini dialihfungsikan untuk yang lain.
Ya biaarr gimanapun pada akhirnya ketika Pemerintah memutuskan untuk masih memakai cara ini, diharapkan agar usaha ini membuahkan hasil -Amin- :))

#PrayForJakarta





http://indonesiaindonesia.com/f/86063-hujan-buatan-modifikasi-cuaca/
http://ristek.go.id/index.php/module/News+News/id/12649
http://bebasbanjir2025.wordpress.com/teknologi-pengendalian-banjir/teknologi-modifikasi-cuaca/

8 comments:

  1. Untungnya rumah gue nggak kebanjiran. Btw, selamat main air :)))

    ReplyDelete
    Replies
    1. selamat yaaa #prokprokprok, sampe enek maen aer XD

      Delete
  2. Modifikasi cuaca bukan solusi tepat, kalau mau sih modifikasi sampah yang mengalir disungai itu heheheh...
    Boleh minta follback blognya? :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. naaahh modifikasi sampah tuh, tapi tetep juga harus dibarengin sama mental tukang sampah yang selalu setia mungutin sampah :3

      owkeyy broo ^^

      Delete
  3. gue udah sering baca soal pemberitaan semacam ini, apalagi ada yang banyak banget nyalahin jokowi. gue suka heran sama orang kayak gitu. ya emang tanggung jawab jokowi, tapi kan ini semacam bencana yang emang udah dipupuk sejak lama oleh para pemimpin2 dan ornamen masyarakat sebelumnya. menurut lo gimana tuh? :/

    ReplyDelete
    Replies
    1. yaa semua orang selalu mengharapkan hasil yang cepat dan cenderung gak sabaran #gayakhasorangkota selalu mencemooh tanpa berusaha membantu, yang bisa dilakukan sekarang ini ya mengikuti pemerintah dan patuh.

      Delete
  4. kalo gue lebih seneng modifikasi hati lah daripada modfikasi cuaca

    ReplyDelete