Udah tau dong Bekasi terkenal banget sama harapan-harapannya, mulai dari indah, baru sampe jaya. Nah, sekarang ini Bekasi juga punya hutan mangrove yang didalamnya ada jembatan cinta.
Hasik gak tuh?
So, ketika mendapatkan libur bukan di tanggal merah (terimakasih pilkada Jakarta putaran kedua, engkau menginsipirasiku). Gue dan Yoana, memutuskan untuk berkunjung ke Hutan Mangrove kepunyaan Bekasi yang letaknya gak jauh-jauh amat.
Kebetulan meeting point kita di Harapan Indah, biar bisa berkhayal yang indah-indah dulu. Lalu kita lanjutkan dengan menyusuri Banjir Kanal Timur (BKT), susuri BKT sampe ujung jalan (disini ada jembatan) ambil kanan lalu lurus sampai ketemu Marunda Center, tenang dari Marunda Center jangan bahagia dulu perjalanan masih memakan waktu lagi. Nah dari sini lurus terus sampe bosen, hati-hati jalannya agak rusak karena kondisi tanah kosong yang dibanjiri air. Setelah mentok dan gak bisa lurus lagi ambil kiri, karna kalau kanan balik lagi ke Harapan Indah (ternyata ada jalan lebih dekat haha). Setelah ambil kiri lurus aja terus sampe ketemu masjid yang bagus banget dan disebelah PLTGU Muaratawar. Ikuti saja jalan di PLTGU Muaratawar ini sampai ke belakang PLTGU, lalu kita akan ketemu kremotariun nirwana yang letaknya persis didepan loket masuk wisata ini.
Cukup bayar goceng untuk dua orang penumpang dan sepeda motor (Gils! ini murah banget gan..) sebenernya kita agak heran juga yang bener nih cuman goceng, ah paling didalem bayar parkir lagi. Cincailah 7rebu doang.
Ketika masuk kita diarahkan untuk parkir didepan pasar ikan, jalan sebentar dan taraaaa selamat datang di Hutan Mangrove CSR PLN.
Ah, jadi pembangunan hutan mangrove ini didukung oleh PLN sebagai bentuk keperdulian terhadap lingkungan sekitar. Ini gak aneh sih mengingat ada PLTGU didepan sebelum kita masuk wisata ini.
Begitu masuk kita langsung disambut dengan jembatan yang lumayan terjal dan tinggi abis, jembatan inilah yang orang sekitar sebut sebagai jembatan cinta. Sebenernya gue gak begitu ngeh kenapa bisa dinamai jembatan cinta, cuman kalau otak filosofi dipakai mungkin seperti inilah kemungkinannya :
1. Melihat tangga yang begitu terjal dan tinggi, naiknya agak melelahkan namun ketika sampai dipuncak terlihat indah karena kita bisa memandang luas daerah ini ibarat cinta harus didapatkan dulu dengan susah payah hingga nantinya ada kenikmatan karna mendapatkannya (unch unchh, sweet abis)
2. Jembatan cinta ini disuguhkan dengan cat warna warni ibarat kehidupan cinta yang penuh lika liku tapi berwarna, aahh apalah arti hidup tanpa cinta~
3. Dengan jembatan cinta menuju pembudidayaan hutan mangrove, diharapkan kita dapat lebih mencintai hutan mangrove. Ingat Bekasi cukup rentan dengan abrasi pantai, mengingat desa-desa di Muaragembong yang tandas oleh abrasi pantai dan kini sedang giat untuk dipulihkan.
Itu adalah 3 spekulasi yang sama sekali belum diuji kebenarannya.
Di lokasi pengembangan hutan mangrove ini sepertinya belum selesai dibangun. Ada 3 gazebo yang bisa kalian pakai untuk bersantai, gazebo disini dikelilingi mangrove yang sudah besar, jadi terlihat asri dan adem aja. Sayangnya ketika kita kesini ketiga gazebo penuh dipakai bocah-bocah yang baru pulang sekolah.
Sekedar informasi aja, tempat ini tutup sampai malam, jadi ada baiknya kesini menjelang sore untuk menikmati senja yang keren.
Puas foto-foto dihutan mangrove yang baru saja dibudidayakan, kami mlipir ke warung dan ketemulah gue sama bala-bala udang, dimana udangnya masih gede-gede dan gak dikupas kepalanya. Gila, baru kali ini nemuin udang rasa bala-bala, biasanya kan bala-bala rasa serpihan udang.
Lama menikmati terik mentari dengan udang rasa bala-bala seharga 2rebu dan segelas nutrisari seharga 3rebu. Kita melanjutkan perjalanan menjelajah sungai yang dikepung oleh hutan mangrove.
Mayoritas pekerjaan disini adalah menambang ikan, jadi jelas banyak sekali tambak terhampar disini.
Sebelumnya kami ditawarkan mau ke laut atau hutan mangrove,
Kalau ke Laut dikenakan biaya 10rebu sedangkan hutan mangrove 15rebu.
Berhubung ke laut dan bermain dipantai adalah definisi yang berbeda, maka kita memilih untuk menjelajah hutan mangrove saja.
Lamanya bolak balik dari daratan ke hutan mangrove hanya 1 jam saja dan seperti perkiraan gue. Kita dibawa menyusuri sungai dengan hutan mangrove yang lebat. Melihat sebentar, foto sebentar lalu segera beranjak kembali.
Bisa dikatakan gue sangat kagum bahwa ada pemandangan seperti ini di Bekasi~~
Keuntungan yang bisa kalian dapetin disini sih, menurut gue begini :
Hasik gak tuh?
So, ketika mendapatkan libur bukan di tanggal merah (terimakasih pilkada Jakarta putaran kedua, engkau menginsipirasiku). Gue dan Yoana, memutuskan untuk berkunjung ke Hutan Mangrove kepunyaan Bekasi yang letaknya gak jauh-jauh amat.
Kebetulan meeting point kita di Harapan Indah, biar bisa berkhayal yang indah-indah dulu. Lalu kita lanjutkan dengan menyusuri Banjir Kanal Timur (BKT), susuri BKT sampe ujung jalan (disini ada jembatan) ambil kanan lalu lurus sampai ketemu Marunda Center, tenang dari Marunda Center jangan bahagia dulu perjalanan masih memakan waktu lagi. Nah dari sini lurus terus sampe bosen, hati-hati jalannya agak rusak karena kondisi tanah kosong yang dibanjiri air. Setelah mentok dan gak bisa lurus lagi ambil kiri, karna kalau kanan balik lagi ke Harapan Indah (ternyata ada jalan lebih dekat haha). Setelah ambil kiri lurus aja terus sampe ketemu masjid yang bagus banget dan disebelah PLTGU Muaratawar. Ikuti saja jalan di PLTGU Muaratawar ini sampai ke belakang PLTGU, lalu kita akan ketemu kremotariun nirwana yang letaknya persis didepan loket masuk wisata ini.
Cukup bayar goceng untuk dua orang penumpang dan sepeda motor (Gils! ini murah banget gan..) sebenernya kita agak heran juga yang bener nih cuman goceng, ah paling didalem bayar parkir lagi. Cincailah 7rebu doang.
Ketika masuk kita diarahkan untuk parkir didepan pasar ikan, jalan sebentar dan taraaaa selamat datang di Hutan Mangrove CSR PLN.
Ah, jadi pembangunan hutan mangrove ini didukung oleh PLN sebagai bentuk keperdulian terhadap lingkungan sekitar. Ini gak aneh sih mengingat ada PLTGU didepan sebelum kita masuk wisata ini.
Begitu masuk kita langsung disambut dengan jembatan yang lumayan terjal dan tinggi abis, jembatan inilah yang orang sekitar sebut sebagai jembatan cinta. Sebenernya gue gak begitu ngeh kenapa bisa dinamai jembatan cinta, cuman kalau otak filosofi dipakai mungkin seperti inilah kemungkinannya :
1. Melihat tangga yang begitu terjal dan tinggi, naiknya agak melelahkan namun ketika sampai dipuncak terlihat indah karena kita bisa memandang luas daerah ini ibarat cinta harus didapatkan dulu dengan susah payah hingga nantinya ada kenikmatan karna mendapatkannya (unch unchh, sweet abis)
2. Jembatan cinta ini disuguhkan dengan cat warna warni ibarat kehidupan cinta yang penuh lika liku tapi berwarna, aahh apalah arti hidup tanpa cinta~
3. Dengan jembatan cinta menuju pembudidayaan hutan mangrove, diharapkan kita dapat lebih mencintai hutan mangrove. Ingat Bekasi cukup rentan dengan abrasi pantai, mengingat desa-desa di Muaragembong yang tandas oleh abrasi pantai dan kini sedang giat untuk dipulihkan.
Itu adalah 3 spekulasi yang sama sekali belum diuji kebenarannya.
Di lokasi pengembangan hutan mangrove ini sepertinya belum selesai dibangun. Ada 3 gazebo yang bisa kalian pakai untuk bersantai, gazebo disini dikelilingi mangrove yang sudah besar, jadi terlihat asri dan adem aja. Sayangnya ketika kita kesini ketiga gazebo penuh dipakai bocah-bocah yang baru pulang sekolah.
Sekedar informasi aja, tempat ini tutup sampai malam, jadi ada baiknya kesini menjelang sore untuk menikmati senja yang keren.
entah kenapa ada warung disini haha.. |
Puas foto-foto dihutan mangrove yang baru saja dibudidayakan, kami mlipir ke warung dan ketemulah gue sama bala-bala udang, dimana udangnya masih gede-gede dan gak dikupas kepalanya. Gila, baru kali ini nemuin udang rasa bala-bala, biasanya kan bala-bala rasa serpihan udang.
Lama menikmati terik mentari dengan udang rasa bala-bala seharga 2rebu dan segelas nutrisari seharga 3rebu. Kita melanjutkan perjalanan menjelajah sungai yang dikepung oleh hutan mangrove.
Mayoritas pekerjaan disini adalah menambang ikan, jadi jelas banyak sekali tambak terhampar disini.
Sebelumnya kami ditawarkan mau ke laut atau hutan mangrove,
Kalau ke Laut dikenakan biaya 10rebu sedangkan hutan mangrove 15rebu.
Berhubung ke laut dan bermain dipantai adalah definisi yang berbeda, maka kita memilih untuk menjelajah hutan mangrove saja.
Lamanya bolak balik dari daratan ke hutan mangrove hanya 1 jam saja dan seperti perkiraan gue. Kita dibawa menyusuri sungai dengan hutan mangrove yang lebat. Melihat sebentar, foto sebentar lalu segera beranjak kembali.
Bisa dikatakan gue sangat kagum bahwa ada pemandangan seperti ini di Bekasi~~
Keuntungan yang bisa kalian dapetin disini sih, menurut gue begini :
- Kita akan memandang sisi lain dari Bekasi
- Ngerti bahwa menanam Pohon Mangrove gak segampang balikin tangan
- Mau cuman haha hihi pake suasana lain tanpa takut kantong kempes, disinilah tempat dan letaknya
- Mau rapat atau cari pandangan lain buat kumpul komunitas, disini bisa banget!
- Nyok ah majuin destinasi wisata Bekasi
- Yang jelas cuman disini bala-bala seharga 2rebu dengan udang segambreng
Untuk saat ini kekurangan masih sangat terasa disana sini,
Bisa dikatakan kalau memang tujuan kalian kesini dengan harapan setinggi burung camar, yah gak bisa dong. Ini baru perintis awal, masyrakat sendiri pun masih bahu membahu.
Yang jelas, pemerintah sudah bergerak perduli dan sebagai masyrakat Bekasi, Yukk buat Bekasi Makin Ramai Makin Asyik
MAP MENUJU JEMBATAN CINTA (Biar gak nyasar ciin)
ALERT!
SEMUA FOTO MERUPAKAN DOKUMEN PRIBADI, tapi jangan mentang-mentang pribadi situ make pribadi juga~ ijin dulu ya readers..
- Kita akan mudah menemukan sampah plastik yang tersangkut di pohon mangrove
- Harga yang murah membuat pelayanan menjadi standar
- Banyak tempat-tempat yang bisa dimaksimalkan terlihat terlantar, contohnya bangunan yang masih belum difungsikan secara utuh
- Penataannya masih bersifat rukun tetangga
- Seperti biasa, dibeberapa tempat terlihat coreta bocah-bocah yang entah ninggalin nomor handphone, gue lophe elu, atau gue in here. Sesuatu yang merusak keindahan lah ya
Bisa dikatakan kalau memang tujuan kalian kesini dengan harapan setinggi burung camar, yah gak bisa dong. Ini baru perintis awal, masyrakat sendiri pun masih bahu membahu.
Yang jelas, pemerintah sudah bergerak perduli dan sebagai masyrakat Bekasi, Yukk buat Bekasi Makin Ramai Makin Asyik
MAP MENUJU JEMBATAN CINTA (Biar gak nyasar ciin)
Kalau mlipir ketempat lain ya ada baiknya berkenalan sama yang lain juga ^,^ |
See Yaaa! |
ALERT!
SEMUA FOTO MERUPAKAN DOKUMEN PRIBADI, tapi jangan mentang-mentang pribadi situ make pribadi juga~ ijin dulu ya readers..
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteMantap Infonya Lehugha
ReplyDeleteJangan cuman leh ugha tapi juga kunjungi :P
DeleteKeren yuuuuu.. Mau ah yu ke sana.... Belum pernah yang di jakarta, ke bekasi aja dulu.. Ayu nemuin wisata baru di bekasi nih.. 👍
ReplyDeletehaha ayoo no, kesini dulu sebelum ke PIK-Jakarta
Delete