“ Memberi dari Menerima “

Kita semua sudah mengenal sistem ini, sistem yang secara sadar mengalir dalam darah kita dan menjadi sebuah kebiasaan yang bukanlah sesuatu yang harus dihilangkan malah cenderung dilestarikan, namun sayangnya lupa akan hal ini juga merupakan hal lumrah, menarik bukan? Sesuatu yang mendarah daging, telah menjadi kebiasaan terkadang juga merupakan sesuatu yang hilang dalam kehidupan.
Memberi dan menerima, ketika gue melakukan riset lapangan #cielah, gue menemukan sesuatu tentang sistem ini (hehe, bahasa gue gak kuat men)
Dengan gue dan sekeliling gue yang menjadi bahan risetnya,
Gue menemukan bahwa secara gak sadar kita yang telah menerima akan melakukan sesuatu yang sama berartinya kepada sang pemberi, ingat gak pepatah lama yang mengatakan “ingatlah akan kebaikan orang namun janganlah mengingat kebaikanmu kepada orang lain”.
Tentunya hal ini dimaksudkan untuk keikhlasan dan betapa bersyukurnya kita atas apa yang kita miliki dan punyai lalu berbagi bersama. Dan tentunya kebaikan tiap orang mempunyai tingkat berbeda bagi sang penerima ataupun pemberi ditilik juga dari kondisi yang dipunyai tapi ya balik lagi seberapa besar rasa syukur kita untuk menerima dan rasa ikhlas kita untuk memberi.
Lalu bagaimana dengan yang kikirr?????????
Menurut gue pribadi mereka adalah orang-orang yang terlalu besar membayangkan sesuatu, mereka selalu memikirkan banyak, lebih besar, tidak cukup, ketika mereka mencoba memberi dalam bayangan mereka adalah
“wah pasti kalau gue kasih ke mereka, mereka bakal minta lagi minta lagi, gimana sama harta gue?”
“orang itu kalo dikasih pasti harus banyak…”
Dan lain-lainnya,

Tapi sebenarnya mulailah memberi hal-hal dari yang paling kecil sekalipun, memberi kesempatan kepada hewan terkecil untuk hidup, semisal semut, ketika dia menjalar di tangan kita, kalo gak tuh semut ditepok sampe mate pasti disentil hingga entah terpelanting kemana, coba deh loe deketin tangan loe ke tembok sampe akhirnya dia pindah dari tangan loe ke tembok, kalo yang kayak gitu aja buat lu tersenyum bagaimana dengan tuh semut yang loe selamatin? Pasti bersyukur banget, nah dari kebiasaan kecil inilah akan menghasilkan yang besar, kita gak pernah tau kan apa yang kita beri sekarang akan mendapatkan apa nantinya, bukannya ngarepin balasan, tapi gue sebagai manusia juga gak mangkir bahwa ada akibat ada sebab dan dalam kehidupan ini selalu ada cermin, jika baik maka akan jadi baik, jika jahat maka jadi jahat, dan gue percaya bahwa dalam kehidupan ini karma akan selalu ada, bukan disaat yang kita inginkan namun disaat yang paling kita butuhkan, gue jadi terkenang ketika gue nonton sinetron di indosiar yang sekarang naga-nagaannya diminimalisir akibat serangan gerilya Raditya Dika terhadap hal tersebut gue ama nyokap suka kebawa suasana sampe greget banci karena yang jahat minta ditimpukin recehan, meski sinetron di Indosiar akhirnya selalu tertebak;berbuah manis.
Memberi dan menerima juga bukan suatu hal yang gak punya aturan, gue meyakini kita harus memberi disaat yang tepat dan menerima disaat yang baik, semisal kita kasih contekan waktu ulangan harian well itu namanya gak memberi tapi membodohi orang lain, yang dikasih mungkin bersyukur banget tapi apa loe tega kedepannya dia bakal jadi gimana, tapi menurut gue ini juga hal tersulit karena gue sering ngalamin ini dikelas dimana kalo gak ngasih siap aja diliatin sinis sampe kena labrak, gak tegaan juga jadi factor terbesar (“lulus bareng sih boleh aja tapi pake cara yang bener dong”), dan menerima jangan sampe pas lu tolong orang lain dalam otak loe, mana balesannya manaaa.. ya ampun, gimana kalo yang loe tolongin ternyata adalah seseorang yang lagi kelilit utang 8 turunan dengan anak 8 istri 2 dan harus ngehidupin mertua? Hidup ini udah berat men! Jadi jangan nyusahin diri loe dengan harapan-harapan palsu.

Jadi ingat kawan memberi dan menerima memiliki sensasi bagi setiap pelakunya, masa loe gak mau nyicip sensasi itu? Hidup sebentar loh.. jadi yuk tantang diri loe buat berbuat kebaikan.

No comments:

Post a Comment