Sebuah Pengertian




Ya gue paham, jatuh cinta adalah bunuh diri paling epik sepanjang masa. 
Karena percuma raga sehat bila hati sudah tiada.

Kisah percintaan gue biasa aja, kayak orang umumnya, ketemu di bangku kuliah chit chat intens lanjut wara wiri. Nyambung dan akhirnya lanjut.
Kita ngejalaninnya pun ya kayak orang pacaran umumnya, gimana ada hari-hari kita bahagia ada juga sedih bersamaan. Ada saatnya gue engga paham sama pemikiran dia atau dia yang salah paham sama kelakuan gue. 
Gue pikir ya hubungan kita ya biasa aja.
Bukan yang gimana-gimana kayak di film-film meskipun menonton film adalah bagian dari ritual kita berdua setiap sabtu dirumahnya make infocus ditemenin popcorn dan obrolan keluarganya yang biasanya nonton bareng kita. 

Setelah Masa Lalu



"Ngajakin nikah doang lewat WA, kesini kalau berani," ucap gue dengan sombong dan 5 menit kemudian tuh cowok udah berdiri di depan warung, nyengar nyengir sambil minta kelengkapan pendaftaran pernikahan negara.

Gilak. Begitulah sosok lelaki yang berdiri di depanku, belum mandi dan baru pulang kerja.

Waktu itu gue sama dia emang lagi ngobrol sembarang aja, yah namanya juga lagi PDKT kalau kata orang sekarang mah. Tapi kaget juga yekan disatroni gitu aja.
Tanpa berpacaran. Tanpa ba bi bu. Dia memutuskan untuk memberikan tulang rusuknya padaku.
-Kilas Balik Sebelumnya-

Aku Pulang


Hai pembaca ceritasore!

Sudah terlalu lama sepertinya pergi dari dunia tulis menulis ini, entah kemana hilangnya hasrat dan rasa itu. Dibiarkan terlalu lama hingga akhirnya menjadi kosong melompong dan kemalasan menguasai diri dan batin.

Dimana masa lampau menggadang-gadang bahwa menulis adalah setengah dari keyakinan diri dan pertahanan diri sejauh itu didapat dari menumpahkan segalanya melalui tulisan.

Yang mati-matian mengatakan tidak masalah tidak mendapatkan uang dari blog karena itu bukan tujuan utama.