Jadikan Saya Sebagai Kita

Sumber

Dalam kehidupan kita sering mendapat banyak penolakan, sering mendapat cibiran, sering mendapati diri kita pada situasi yang tidak kita inginkan, sering mendapatkan bahwa kita berada pada posisi yang salah dan patut disalahkan, sering menyalahkan diri sendiri mengatakan dengan tegas bahwa ini semua tidak akan terjadi kalau saja kita begini ataupun begitu.
terlalu banyak, bahkan selalu membebani pikiran kita.

Kita sering didiskreditkan menjadi sesuatu yang memang sudah menjadi bagian dari kita,
Baik itu warna kulit, tinggi badan, terlalu gemuk atau kurus, tidak memiliki rambut yang panjang, tidak memiliki wajah yang halus, tidak memiliki kulit yang mulus, memiliki luka disetiap jengkal badan, memiliki bau yang tidak sedap, berbicara dengan logat yang aneh, berasal dari luar pulau dan dianggap tidak menarik, karena suatu agama, karena ras, karena tidak kaya, karena miskin, karena tidak punya uang untuk belanja, tidak punya orang tua yang harmonis dan lengkap, tidak mempunyai kehidupan khayalan, tidak pintar..

Pada akhirnya kita pun menjadi resah dalam menjalani hidup ini…

Lepas Hempas



Sumber


Hujan selalu membawa kenangan tanpa batas,
bukan begitu?
Hujan datang bersama awan gelap terlebih dahulu,
Mendung kita menyebutnya,
Awan itu menghantarkan kita kepada hal-hal yang tidak menyenangkan,
Membuat rasa menjadi redup, gelap lalu hilang.

Andaikan....


Sumber

“Andaikan punya fortuner..”
“Andaikan pacar saya Bradd Pitt”
“Andaikan sekaya Bob Sadino”
“Andaikan punya papa seganteng Dedy Cobuzier”
Bla.. bla.. bla.. dan bla..

Siang serasa makin terik kalau ada orang yang mengeluh, apalagi kalau keluhannya macem itu. Rasanya jadi pengen naik fortuner punya Om Bob Sadino digandeng Brad Pitt di supirin Dedy Cobuzier.
Tapi sekali lagi itu tidaklah mungkin, karena :
1. Kenal Bob Sadino cuman dari tipi, apalagi sekarang udah Alm.
2. Brad Pitt udah berbahagia sama istrinya disana,
3. Dedy Cobuzier udah punya ttm-an
4. dan aku cuman bisa gali tanah di ujung gang.

Spoiler Film : "How To Be Single"

Sumber


Menurut gue ini adalah salah satu film lama dari berderet-deret film bagus yang gue tahu.
Ratingnya emang gak lewat 7 di IMDB tapi layak ditonton (menurut gue).

Ceritanya diawali oleh seorang gadis belia yang udah nginjek angka 26, dimana teman-temannya sudah memiliki pasangan atau bahkan menikah. Gak jauh kayak di Indonesia lah, dimana ketika lu nginjek umur 25 aja kayaknya beneran mau nginjek-nginjek itu umur karena undangan berderet tiap minggu sedangkan pasangan aja gak punya.

Nah si Alice ini, pindah ke New York untuk bekerja dan ketemu Robin (Rebel Wilson, gue seneng banget sama orang satu ini, gendut tapi percaya diri, dia membuat gue yakin bahwa gak ada siapapun yang bisa ngejudge orang lain kalau memang kita tidak mengijinkannya) di firma hukum yang memperkerjakan Alice.
Ketika kerja disini, ini adalah saat Alice dan pacarnya memilih break dulu (istirahat dalam pacaran, artinya tidak saling menghubungi dan memilih sendiri dulu).

Disinilah Robin yang melajang dan Alice yang sedang break merajut pertemanan tidak biasa. Melakukan hal-hal gila yang memang tidak bisa dinalar Alice awalnya. Ini juga yang menjadi titik awal bertemunya Alice dengan Tom pemilik kafe, lelaki yang tidak mempercayai hubungan dan lebih senang menjalani hubungan tanpa terikat.

Menjadi Sendiri


Sumber
Dan bulan Desember telah datang, siap berganti tahun kawan?
Siap tidak siap kita memang harus melaluinya bukan begitu?

Seperti tahun-tahun sebelumnya dimana gue berefleksi sebagai jomblo sejati, ditahun ini pun gue memilih opsi itu untuk menghabiskan hari. Atau mungkin diakhir-akhir ini terasa sedikit berbeda karena ada hati yang sedang belajar menyukai.

Tolong ucapkan selamat dulu sama gue yang setelah gue hitung dan takar ternyata tahun ini gue 6 tahun jalan  dengan kehidupan tanpa status kepemilikan #asikasikjoss. Gue rasa untuk ukuran cewek yang telah mengecap begitu banyak rangkaian kisah dan daftar panjang gonta ganti pasangan gue merasa bangga sudah bisa mencapai angka itu, haha (ketawa miris).

Dan tepat beriringan dengan tulisan ini gue menonton satu hal yang bikin gue senyum senyum sendiri, “How To Be Single” yang diperanin epik banget sama neng Dakota.

Mengenai HOBI



Apa yang kalian lakukan di long weekend awal bulan desember ini?
Apakah tiduran dirumah, menerjang kemacetan tiada ujung atau lebih memilih mantau akun @lambet*rah biar jadi kidz zaman now kekinian yang update gak berenti?

Kebetulan gue sendiri memilih untuk keluar dan memilih melawan arus dengan menjadi GPS hidup kakak gue. Iyak gue nemenin dia temu kangen sama hobi yang sampe sekarang gak bisa gue ngertiin.
Gue ceritain sekilas mengenai hobi dia ini. Hobinya adalah melihara ikan, gak berenti disitu dia juga sempat mendalami Aquascape (ini adalah seni dimana kalian menyusun tanaman, coral dan segala kroni-kroninya membentuk keindahan luar biasa), cuman terbentur modal dia berhenti dan mulai membangun kolam ikan yang lumayan. Ikannya pun bukan main, mulai dari nyoba melihara predator, arwana sampe louhan.

Gue menyebutnya hobi lelaki.

Bintang dan Pelangi

Karena ketika semua orang meragukan hubunganku dengannya, malah semakin besar rasaku untuk terus bersamanya.

Entah apa yang menguatkanku untuk bertahan dengannya, apakah rasa yang kupunya semakin besar atau memang hati yang semakin sulit untuk melepasnya.

Aku memanggilnya Pelangi,
Dia memanggilku Bintang.

Bagai Pelangi, selalu bersinar sehabis hujan dengan warna indahnya. Dia menyejukkan dan membuat hariku gembira ria.

Katanya aku seperti Bintang, membuat malamnya yang sepi selalu bersinar.

Obral Obrol Bareng Tuhan

Sumber


Pernah ngobrol bareng Tuhan?
duduk bareng sama Dia sambil nyeruput teh melati dan memandang hamparan hijau membentang luas didepan mata?

Pernah ngobrol seharian bareng Tuhan, saking asiknya ngobrol lupa kalau udah larut dan akhirnya ketiduran.

Persis kayak orang pacaran, selalu inget Dia, mau makan inget Dia, mau mandi inget Dia, mau ngapa-ngapain inget Dia, duh jadi inget Duo Maya juga.

Tapi sayangnya kita gak begitu. Kita jarang inget Dia, boro bahagia, sedih doang inget Dia.