Dongeng Malam; Ada kelinci di bulan

"Apa kamu tahu bahwa ada kisah sedih dibalik indahnya rembulan? Coba kamu perhatiin bulan itu baik-baik, disana ada kelinci.. kenapa ada kelinci? Tuhanlah yang melukis itu dibulan sebagai tanda penghargaan kepada seekor kelinci yang dengan tulusnya membantu sesama.."
Yaa, itu adalah sepenggal pembukaan yang mengawali dongeng malam sewaktu gue kecil, yang menceritakannya adalah kakak gue, dan inilah awal gue selalu menunggu bulan penuh untuk melihatnya, dan sekali lagi belajar bahwa perjuangan terhadap sesama tidak akan membawa penderitaan.
Semua tau kisah kelinci dan kura-kura semua juga tau kisah kelinci cerdik. Tapi waktu itu gue tergila-gila dengan kisah ada kelinci di bulan buatan kakak gue..
Jadi kini ketika ingatan gue masih jernih tentang cerita yang membekas itu gue pun akan menuliskan ulang disini.
---0---

dari Kolombia sampai ke Japan 1

Mantep gak tuh judulnya, dari Kolombia sampai ke Japan, apakah gue lagi ngetrip? atau gue lagi menjelajah mencari sesuap nasi dan sebongkah berlian kayak kata bang wali, secara jauh banget itu jaraknya..
Tapi sayangnya anda semua tidak mendapatkan seratus bila berfikiran kayak gitu..
Kejadian ini dimulai pada Jumat, 14 Maret 2013 kemarin tapi jelas ini bukan late post cuman orangnya aja yang lelet nerbitin..

Gue dan sahabat seperjalanan sepenanggungan sependeritaan berniat untuk pergi ke galnas atau bahasa bekennya galeri nasional, yang tempatnya percis didepan mata St. Gambir. Namun berhubung gue adalah salah satu gadis sholeha yang jarang pergi kemana-mana karena keterbatasan waktu yang dimiliki dan ketika gue menanyakan apakah bisa turun di St. Gambir dan temen gue bilang gak bisa, akhirnya gue dan sahabat seperjalanan sepenanggungan sependeritaan memilih untuk menaiki si sexy beaty pinky (youu knowlah maksud ane).

Tapi malang nasib ditanggung barsamo..

dari Kolombia sampai ke Japan 2

Well setelah berleyeh-leyeh dengan malang nasib ditanggung barsamo, sekarang gue bakal pamer ke kalian ngapain gue ke Galeri Nasional sampe kenapa gue bisa ngasih judul yang wew ini..
Setelah dengan perjuangan yang sangat banget ketempat ini, akhirnya kita sampe dan segera parkir motor.. seperti museum lainnya, galeri nasional ini juga sedang ada pemugaran dibelakanganya..
Awalnya sih kita mau kesini


Tapi lucunya satpam yang tiba-tiba jadi guide menyarankan agar kami ke pameran lukisan oro dulu, apakah itu oro, kenapa diberi nama itu, yuklaa segera kita bahas~

Genggaman Kecil 1

Aku memandang langit gelap itu kini, sebentar awan tersibak mentari bersinar dan kini aku tak menemukan setitik pun cahaya itu berpendar dibalik awan gelap yang kini datang menghadang.
Apakah Tuhan sedang mencoba menggambarkan kondisi diriku kini?
Terluntang lantung dalam dunia fana ini, bukan hanya dalam kehampaan tapi rasa sedih yang tak berkesudahan.

Tidak, tidak.. Tidak ada kabar tak mengenakan bila kalian memang berfikiran seperti itu, tidak pula keluargaku yang hancur berantakan dan mungkin Aku mencoba mengingatkan kalian, tidak semua keluarga yang berantakan memiliki anak yang sama berantakannya, yang merupakan cermin dari perilaku fondasi keluarga itu, tidak juga pada diriku bahwa Aku adalah anak dari seorang yang sangat kaya sampai tidak diperdulikan atau anak dari seorang yang sangat miskin yang memiliki impian lebih dari kemampuan hingga depresi.

Aku hanya seorang anak, ya.. seorang anak yang sedang menapaki tangga kehidupan.
Kehidupanku mungkin sama seperti dengan kalian, tertawa bersama dengan dua tiga orang teman, mencicipi setiap kuliner yang membuat penasaran, mengisi masa-masa smp dan sma dengan kenakalan remaja biasa. Dan kini ketika Aku mau menapaki kehidupan perkuliahan, disinilah titik itu Aku terhenti sesaat, bertanya hendak dibawa kemana apa yang kumiliki, segala pikiran yang menyertaiku, segala apa yang kurasakan.
Aku terlampau bingung, sama sekali tidak punya tujuan tapi memiliki banyak pilihan jurusan dan universitas mana. Aku memang tidak sangat kaya, namun dengan kondisi keuangan keluargaku Aku mampu masuk universitas manapun.

Kuliner : Dapur Sambal

Yak untuk kesekian kalinya gue balik ke tempat makan satu ini (sebenernya baru 2kali sih, wekekek).
Tempat makan yang baru aja dibuka, berlokasi di depan Grand Metropolitan yang juga baru diresmikan tahun ini.
Tempat makan ini bukan anak baru dalam usaha kuliner tapi merupakan cabang dari tempat makan yang ada di Jogjakarta, bukan itu saja pendirinya juga seorang pribumi asli (yang gue gak tau doyan pedes apa enggak, kalo doyan masak mungkin XD).
Jadi seperti apa sih dapur sambal menggoyang lidah kita dibandingkan dengan Spesial Sambal (yang sampai kini di bekasi kunjung tiada). Menu Spesial Sambal sendiri setengahnya udah pernah ngendep di perut gue loohh~
Sebelum beranjak dari apa yang gue makan sampe bagaimana statistik kepuasan gue, nih gue kasih liat dulu menu-menunya dan nama-nama menunya yang berhasil ngebuat perut gue selalu kosidahan (meskipun cuman liat menu)

Valentine : Berbagi cinta bersama OMK Yohanes Pemandi


Wah ini semestinya post-an yang dilakukan di bulan kemarin, biar lebih afdol, tapi karena berhubung gue nunggu foto moment itu sampe nungging-nungging dan akhirnya dapet barulah gue post tulisan ini. ^^

So, malam itu gue diajak salah seorang teman untuk bergabung dan menyampaikan cinta dengan moment valentine untuk berbagi cinta ke panti asuhan. Gue yang emang lagi lowong ikutanlah. Awalnya gue emang kepikiran juga, kenapa gak ikutan selama itu berarti kepedulian terhadap sesama, yaa Valentine kan hanya moment saja. Pada dasarnya semua orang butuh moment toh untuk menyampaikan sesuatu? Bahkan ketika cewek atau cowok melakukan penembakan mereka membutuhkan moment.

Acara itu diadakan pada hari sabtu, 15 Februari 2014. Kenapa tidak tepat tanggal 14 Februri mungkin agar para pasangan dapat bertukar sayang sejenak, siapa tau. Yang jelas pada tanggal itu gue jualan cokelat sama mawar. 
Kita berkumpul dirumah Momot, bukan hanya sebagai tempat ngumpul tapi juga sebagai markas merancang strategi guna mensukseskan acara. Disana kita gak hanya dateng ngasih coklat aja tapi kita juga mau ketawa ketiwi bareng mereka, ngegames bareng mereka dan yang pastinya memberitahu mereka secara lisan, kita ada untuk saling perduli.
Acara ini sendiri mengusung tema "Berbagi kasih bersama OMK", dimana sebagai Orang Muda Katolik tidak hanya memikirkan bagaimana cara bersenang-senang dengan duniawi saja, tapi juga bagaimana kita akhirnya kembali kepada pelayanan sesama, well sama kayak tema APP tahun ini yang mengambil tajuk Dipilih Untuk Melayani.

A.I : BAB III. Akuntansi Komparatif 1

Akuntansi Komparatif adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip Akuntansi antar Negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar Akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang Akuntansi lainnya. Akuntansi Komparatif berkaitan erat dengan Akuntansi Internasional, mengingat Akuntansi Komparatif membawa perbedaan negara yang memicu perbedaan penerapan sistem Akuntansi.

Penambahan dari Akuntansi Internasional ini, maka ditetapkan pula standar akuntansi (aturan yang mengatur penyusunan laporan keuangan). Beberapa adalah hal-hal yang mendasari diperlukannya standar Akuntansi :
  1. Dikebanyakan negara hukuman atas ketidakpatuhan dengan ketentuan Akuntansi cenderung lemah dan tidak efektif.
  2. Perusahaan boleh melaporkan informasi lebih banyak daripada yang diharuskan secara sukarela
  3. Beberapa negara memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar Akuntansi jika dengan melakukannya operasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan secara lebih baik hasil.
  4. Di beberapa negara standar Akuntansi hanya berlaku untuk laporan keuangan perusaah secara tersendiri dan bukan untuk laporan konsolidasi.

Di bab ini kita akan membahas enam negara maju yang mendominasi perkembangan Akuntansi Internasional saat ini dan keenamnya termasuk kedalam pendiri IASB (International Accounting Standard Board).

Seminar Diseminasi Skripsi 2014


Gue gak bakal sadar kalo gue udah nginjek akhir semester kalo aja seminar atas inisiatif kampus ini diomongin dimana-mana, gue juga gak bakal nyiptain padanan kata yang cocok buat skripsi ini selain skripshit, dan gue juga gak bakal sadar kalo tahun ini gue nginjek umur yang makin makin dengan impian muda yang masih gemilang yaa meski saat ini gue juga gak bisa dibilang tua amat, menurut beberapa pakar ini adalah usia dimana semua bukan hanya berkembang dan melalui pematangan pikiran tapi juga sudah saatnya melangkah menjadi lebih matang. Tenang, bukan nikah yang gue maksud.

Oke, skripsi yang untuk beberapa orang menjadi momok yang lebih menakutkan daripada diputus pacar adalah hal mau gak mau harus dilalui oleh semua anak yang mau namanya dapet tambahan Sarjana, mau ekonomi kek, mau teknik whatev apapun itu yang baunya anak mau sarjana.
Selama seminar ini (belakangan gue baru ngeh) bahwa satu jam sebelum masuk dan satu jam sesudah masuk tampang mereka berbeda semua, dan timeline ataupun beranda Facebook gue udah gak perawan lagi karena tiba-tiba topik semua orang menjadi "semoga dimudahkan skripsinya", "semoga dipercepat lulusnya","semoga bisa dapat tema yang bagus" dan lain lain sampai gue bingung ini facebooknya siapa atau ini twitternyee sapee..

Lalu apa sih sebenarnya isi dari seminar yang terlaksana pada tanggal 24 Februari itu, dimana gue meninggalkan training sejenak untuk menghadiri seminar yang sebegitu pentingnya.

Seminar Perkembangan Sistem Informasi & Perbankan di Indonesia


Setelah seminggu terkatung-katung tanpa semangat hidup karena gak bisa ngeblog hasil dari kekerean akut yang menyerang manakala sebulan penuh UAS disusul dengan seminggu ujian utama yang menyita perhatian dibanding dengan pacar yang ngambek, meski kalian boleh mengatakan gue gak punya pacar dan dalam kenyataan pahitnya memang itulah. Ah sudahlah.. berhentikanlah curhat penting ini untuk dilanjutkan dengan bagaimana ngantuknya gue waktu ngikutin seminar yang diadakan pihak kampus yang tentu saja berlabel geratis dan uniknya gue adalah satu-satunya yang daftar di seminar ini dari anak-anak Lab. Manajemen Menengah lainnya, karena dengan inisiatif setinggi puncak jaya wijaya gue selalu ngecek Student Site dan senantiasa nengok pendaftaran seminar agar tidak kudet meski tidak kunjung cupdate.

Oke sial itu adalah ketika udah tau besoknya seminar gue malah begadangan dan tidur pukul 03.00, tolong bayangkan apa yang saya lakukan. Memangnya dengan begitu saya bisa menyimak apa yang terpampang jelas nyata dihadapan saya nantinya. Astaga..

ramainya kayak gimana? ya begini..
Seminar ini diadakan pada hari senin, 24 Februari, tepatnya seminggu yang lalu. Pukul 13.00 berlokasi di Gedung 4 kampus D, diluar prediksi gue ternyata seminar ini bukan hanya terbatas untuk kalangan mahasiswa tapi juga disebarkan melalui undangan ke beberapa sekolah yang berpotensial untuk masuk gerbang Gunadarma, wah penjeratan menjelang awal ajaran baru nih. Untuk hal itu mari kita lupakan dan mari kita simak bagaimana seminar indah ini yang (seperti biasa) dikemas tanpa membuat audiens tertarik, bisa gue bilang yang membuat mata orang-orang ini melek adalah keingintahuan luas dari grafik yang sulit diukur karena bagaimanapun disisi kiri dan bawah grafik tidak ada ukuran pasti yang seharusnya tergambarkan. Wah wah jangan pikir gue lagi mencela yooo..

Pembicaranya terdiri dari 3 orang ; Dr. Budi Hermawan, Marhan Fahamsyah dari OJK-BI, Abdus Salam, ST. praktisi perbankan mandiri syariah, dengan ibu moderator yang cantik bu Kartika (serius dia cakep).

Mentari Part 1

Gadis itu terdiam, duduk termenung, dia ada diseberang tempatku duduk sekarang, diam terpana memandang dirinya. Dia manis melebihi madu lebah, Dia cantik melebihi bunga mekar, namun Dia membawa kekelaman luar biasa. Wajahnya muram dan tak ada warna didalamnya, ada apa denganmu?
Disebelahnya duduk pula kakaknya sama kelamnya, Sang Kakak gadis hanya menatapku dengan pandangan nanar dan berkata 'semua baik-baik saja'.