Bang Jokowi Gebrak Tv One


Ane baru sempet baca berita nih gan,contoh persaingan gak sehat dan manipulasi yang dilakuin Tv One sama bang Jokowi,
Nah lho, ada apa sih sebenernya, nah ternyata setelah ditelisik lebih jauh eng ing eng, bang jokowi gebrak Tv One dan mengatakan kalo Tv One melakukan manipulasi terhadap dirinya, jadi gini gan, Tv One yang janji interview sama bang Jokowi mengatakan bahwa Interview yang dilakukan hanya seputar masalah banjir, bang Jokowi pun dengan sangat wanti-wanti mengatakan tidak boleh keluar dari konteks dan mengatakan
jangan sampai ada narasumber lain yang diikutsertakan, namun apa daya ditengah musibah ini bang Jokowi malah dikhianati oleh media partner yang selalu mengakrabkan dirinya, Tv One malah (saya anggap) melakukan intervensi yang sangat berlebihan dan yang lebih mengesalkan (untuk bang Jokowi) Tv One menanyakan banyak hal diluar konteks banjir, Tv One memanfaatkan situasi ini untuk jajak wacana 100 hari kinerja bang Jokowi, disini banyak pihak menilai Tv One sudah mendengar kabar kalau rivalnya (Metro Tv) akan melakukan wawancara 100 hari kinerja bang Jokowi, yang memang selalu menyorot gebrakan-gebrakan bang Jokowi, dan tidak mau ketinggalan Tv One langsung maen serobot tapi tentunya ini merupakan pengkhianatan akan konsep profesionalisme, ditambah lagi ketika Tv One menghadirkan narasumber lain yang membuat bang Jokowi akhirnya meledak, bukan main, ini sangat pertama kalinya bang Jokowi meledak dan sebenarnya membuat banyak pihak menyayangkan karena hal ini terjadi (yang tentunya Tv One kepada bang Jokowi).

ini harusnya cuman wawancara banjir doang ealaahh


Dan ini sedikit gan gue kutip dari http://nasional.lintas.me/go/madiunkingdom.blogspot.com/usai-shooting-jokowi-marah-besar-pada-tvone/ tentang perdebatan anggota milis terhadap reporter Tv One yang dinilai gak profesional dan belum cukup ilmu untuk memandu sebuah acara ::

Ternyata bukan cuma Jokowi yang kesal. Dalam sebuah milis yang saya ikuti, beberapa anggota mengumpatkan kekesalannya. Henry Pasarian, misalnya. Interview yang dilakukan Muhammad Rizki dianggap sangat dangkal.

“Lebih banyak sok tahunya, ketimbang riset dahulu. Masak tetap ngotot bertanya, ‘Jadi kapan Jakarta bebas banjir?’. Lha wong sejak jaman Belanda Batavia sudah banjir kok,” ujar Henry kesal.

Lanjut Henry, ketika Jokowi mengakui tidak sempat mengecek soal tanggul-tanggul yang ada di Jakarta, Rizki malah bertanya, “Kenapa tidak mengecek, Pak?”. Seharusnya, kata Henry, bertanya seputar bagaimana pemeliharaan tanggul-tanggul itu dan siapa yang bertanggung jawab.

“Benar-benar miskin riset.”

Di milis ini, Reporter tvOne juga dikritik oleh Armin Bell dari Ruteng Flores. Lewat tulisan berjudul tvOne dan Reporter Antipati yang diposting pada Sabtu, 19 January 2013 pukul 14:00 WIB, ia menilai Reporter tvOne begitu sok tahu. Ini terlihat saat seorang Reporter perempuan dengan bersemangat melaporkan situasi di sebuah tenda pengungsian di Jati Asih.

Reporter memulainya dari pertanyaan tentang pola distribusi bantuan yang dijawab oleh si relawan dengan mengatakan, “Kami melakukan distribusi langsung kepada para pengungsi di tenda-tenda.”. Belum selesai berbicara, Reporter langsung bertanya dengan tendensius: “Lho kenapa tidak melalui RT? Kan lebih bagus kalau melalui RT?”

Dalam pertanyaan sok tahu berikutnya, Reporter menanyakan tentang bahan-bahan yang didistribusikan. Relawan pun menjawab, “Macam-macam mbak, ada pakaian, selimut, mie instan dan kebutuhan-kebutuhan lain.”. Namun, Reporter perempuan tvOne ini kembali bertanya sekaligus memberikan kesimpulan.

“Saya pikir yang sangat mereka butuhkan adalah air bersih. Kenapa tidak disiapkan air bersih?” tanya Reporter itu.

Terakhir Armin juga mencatat kesoktahuan Reporter ini, ketika menanyakan tentang mie instan, dimana menurut Reporter ini salah. “Mas, koq distribusi makanannya mie instan? Kan susah itu diolah oleh para pengungsi. Mengapa tidak menyiapkan nasi bungkus?”

Oleh karena sudah hilang kesabaran, Relawan yang diinterview pun Nampak marah. Wajahnya sangat jelas menunjukkan kemarahan. Namun ia tetap menjawab dengan sedikit ketus, “Selama ini tidak masalah koq mbak. Semua baik-baik saja. Mereka bisa mengolahnya dengan baik!”

Menurut Armin Bell, Reporter Nampak sekali sangat tendensius, menuduh apa yang dilakukan Relawan semuanya salah, mulai dari pola pendistribusian bahan-bahan, air bersih, sampai mie instan. Padahal. Seharusnya Reporter tidak menuduh sesuatu yang belum tentu benar di depan kamera televise, yang pada saat itu disiarkan secara langsung.

“Bagi saya, reporter tadi tidak menunjukkan sikap empati yang harusnya dimiliki oleh setiap wartawan, tetapi dia sedang antipati pada para relawan. Heran!” ujarArmin kesal. | antaranews.com

Well gan, bang Jokowi juga menegaskan tadi siang (22/01/2013) dalam peresmian e-ticketing di lapangan Monas, kalo dia gak punya seratus hari seribu hari atau berapa hari pun kerja yang pantas dirayakan, dia hanya tau bekerja sesuai posisinya dan melaksanakan tugasnya semaksimal mungkin, terlebih dalam kondisi jakarta yang masih carut marut seperti ini.

8 comments:

  1. Wah, saya baru tahu berita ini ...

    memeng sangat mengecewakan wartwan tersebut :S

    ReplyDelete
    Replies
    1. yap, memang sangat mengecewakan,
      atau mungkin dia mau segera naik jabatan (?)

      Delete
  2. itu kenapa begitu, terlalu obsesi ato menyudutkan??

    emangnya wartawan itu udah ngelakuin apa utuk korban di jkt? ada ngasih nasi bungkus??? hah!!

    salam kenal ya, salam kawancut, berhasil jadi member ke 24 nih, kalo berkenan folbek ya

    ReplyDelete
  3. akhirnya dia merasakan di TL akibat dari perbuatannya


    www.sagala-raja.com

    ReplyDelete
  4. jarang nonton tipi, jadi baru tau ada berita macem gini :|
    seharusnya kalo ada banjir mah yang disalahin yang ditanyain jangan cuma gubernurnya, rakyatnya juga dong, udah bener belum ngerawat lingkungan sekitarnya :|

    ReplyDelete
  5. Memang media sangat berbahaya. Tv one lebih gokus ke prabowo. Metro tv lebih fokus ke jokowi........ jadinya aku bingung

    ReplyDelete