Mencintai Diri Sendiri

Kita perlu mencintai diri kita sendiri, gue sering mendengar hal ini. Bingung, ragu dan gak ngerti yang gue rasain. Gue pun berfikir yang kayak gimana mencintai diri sendiri, gue makan 3x sehari, mandi 2x kadang 3x kalo gerah, sikat gigi minimal 2x sehari, ganti baju (meski kadang sampe 3 hari gak ganti-ganti) dan gue cukup sering ketawa akibat nonton Sule dan Haruka yang ngebuat gue jadi fansnya meski belum garis keras, gue juga ngerasain sedih kalo lagi ngepost yang galau-galau nginget mantan dan kesalahan yang diperbuat lalu interospeksi.

Sampai titik ini gue masih bingung apakah yang gue lakuin ini sudah termasuk mencintai diri sendiri atau belum?

Gue udah sering banget ngusir sodara-sodara yang ngerokok, ngingetin mereka bahwa lebih baik duidnya kasih ke gue daripada ngerokok dan alhasil gue cuman kena pocel dianggep bocah ataupun cuman nyengir kuda.

Nah, gue udah mulai mencintai diri gue sendiri belum?

Kalo kata beberapa temen dan sodara gue, gue kurang respect sama diri gue sendiri, karena gue gak wangi meskipun mandi, alhasil gue pake parfum sekarang meski wanginya buat idung gue sakit dan meler-meler, tapi seenggaknya udah gak ada komentar lagi tentang wangi badan gue yang gue pikir kagak bau kalo gak pake parfum, tapi ya namanya cewek..

Katanya gue makin gak respect sama diri gue sendiri.

Akhirnya gue cuman bisa garuk pala, akibat 3 hari maen di pasir pantai dan menyebabkan rambut gue ketombean (kayaknya sih gak cuman ketombean, segala mahkluk laut ngendep dikepala gue).

Mencintai adalah sebuah alasan manusia demi hidup, dicintai pun merupakan alasan manusia untuk hidup.

Jadi? Cinta adalah sebuah alasan meski untuk sebuah cinta tak ada daftar alasan. Kita mencintai tanpa alasan, kita dicintai alasan. Seringnya orang bilang saya cinta dia karena ini karena itu karena anu (entah anu-nya siapa) karena bla bla.. ah banyekan alesan,

Saya cinta ini karena duidnya, namanya matre
Saya cinta itu karena wajahnya, namanya gak tulus
Saya cinta dia karena baek, karena jujur, rajin menabung, rajin bersedekah dan sebagainya. Dikata semua manusia bakal konsisten seperti itu terus?

Seringnya alasan-alasan itulah yang akhirnya menjadi alasan berakhirnya hubungan. Tapi sekarang sih gue gak ngomongin ini, tadi cuman nyinggung dikit doang, sekarang balik lagi ke topik awal.

Mencintai diri sendiri
Nah mencintai diri sendiri itu bukan berarti egois
Tapi mencintai yang berlebihanlah yang disebut dengan egois

Bingung kan?

Tidak ada meteran yang pas buat ngukur seberapa dalam kita harus mencintai diri kita sendiri dan bagaimana kita mengendalikan kecintaan kepada diri sendiri.

Pernah nonton divergent? Dimana Chicago sebagai tempat yang terselamatkan memiliki 4 faksi (grup) salah satunya adalah abgenation, faksi penyerahan diri, memiliki sensitifitas tinggi terhadap cermin yang dianggap sebagai kesombongan.

Pada nyatanya gue ngeliat bahwa untuk hidup kita perlu memiliki kesombongan itu, kita perlu memiliki kebanggaan terhadap yang kita punya.

Setidaknya gue pernah dalam keadaan dimana gue gak sombong, gue takut untuk mengutarakan bahwa gue sebenarnya mampu dan bisa, dan gue berakhir dipojokan kelas sebagai anak yang tidak bisa apa-apa, dicemooh, dikucilkan dan dianggap tidak memiliki kemampuan. Yang pasti ada rasa sakit dalam dada, dimana diskriminasi terhadap orang yang tidak punya kemampuan terasa, tapi ya begitulah kita harus belajar sombong dan membanggakan diri, ya gue tau sombong termasuk dalam 7 dosa, tapi gue pikir itu kalau berlebihan.

Gue cuman mau ngomong seenggaknya modal sombong yang gue maksud adalah sebagai pribadi kita ngerti letak kekuatan kita dimana, letak kelemahan kita dimana, kita bisa apa dan kita mau apa.

Udah banyak cita-cita yang gue terbangin kelangit karena terbatasnya ruang dan waktu, yang akhirnya menghantarkan gue kepada kematangan pribadi walau sadar tidak semua cita-cita dan impian itu tidak tergapai setidaknya gak bakal hilang dalam jiwa ini. Gue cuman tidak bisa menggapainya dan bukan berarti mematikannya.

4 comments:

  1. Sebenernya masih banyak hal lain yg bisa kita lakukan untuk mencintai diri sendiri. Makan yg sehat, olahraga, hemat listrik dengan mematikan lampu sebelum tidur (selain itu memang banyak manfaatnya), hemat air dengan mandi gak lama-lama, sampai menjaga kebersihan sekitar kita dengan nggak membuang sampah sembarangan.

    Loh, kok gue terkesan kayak duta WWF yha :'3

    Yang kamu maksud sebaiknya jgn disebut kesombongan. Tapi kepercayaan diri dan kebanggaan pada diri sendiri ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. lah, WWF? hahaha :v

      prcya diri sama kebanggan terhadap diri sendiri beda tipis lah sama kesombongan XD

      Delete