Pusing-pusing Malaysia 2D3N (Part 2)


Sore Kawan,

Mari kita melanjutkan cerita sebelumnya, jangan lupa dibaca yaa part 1 nya..

Singkat cerita kami sampai di KLIA dengan muka bahagia dan wajah planga plongo. Ternyata begini toh bandara luar negeri.
Waktu sudah menunjukkan pukul 11.00 pm, kami memang memakai penerbangan terakhir. Karena ini jam tanggung kalau mau check in hotel kami pun memutuskan untuk menginap semalam di bandara.
Sebelumnya kami sempat mencari sudut-sudut strategis yang biasanya direkomendasikan oleh blog-blog traveler tapi sayang banget, penuh semua. Jadi kami mencari sudut paling nyaman.

Meski merem melek, karena tidur beralaskan lantai cukup membuat badan pegal. Jam 05.00 am kami bangun dan mulai berbenah.

02 Februari 2019

Apakah kami siap??
Yeaahh kami siap.. meski masih menyimpan lelah kemarin karena berolahraga dengan sangat ekstra. Hari ini kami buka dengan makan mie di supermarket KK yang dekat dengan pemberhentian bus bandara, 

Setelah ini kami menaiki Aero Bus yang akan mengantarkan ke KL Central. Fyi aja KL Central itu semacam pusat transportasi di Malaysia. Dimana disana kamu bisa aja berpindah ke MRT, KRL, LRT sampai bus atau taksi. Jadi gue kebayang aja gimana hecticnya ketika jam kerja.



Kenyang sudah, naik bus sudah dan mata langsung ngejreng aja ngeliat pemandangan asing yang baru gue temuin pertama kali. Iye segitu excitednya emang sama tempat baru. Di KL Central kita segera naik LRT menuju pasar seni. Lalu menuju hotel kami yang cuman 15 menit berjalan kaki. Hotel yang kami tempati adalah Petaling Jaya, letaknya di depan petaling street.
Sepertinya hadiah dari Tuhan adalah kita bisa check in lebih awal plus dikasih jeruk sama cici-cici yang punya, yaowoh rezeki anak sholeha emang.
Kelar rebahan dan mandi kami langsung menuju check point berikutnya.





Batu Cave! Yep itulah tujuan kami selanjutnya.
Ini adalah kuil Hindu diluar India yang paling terkenal dan gak salah emang tempatnya keren banget.
Nah sebelum sampai kesana kita harus balik lagi ke stasiun LRT Pasar Seni ke KL Sentral dan lanjut KRL menuju stasiun Batu Cave.

Di pintu masuk kita udah disuguhi orang-orang India yang berjualan baik baju ataupun pernak-pernik juga patung Hanoman yang gede bener.
Panas menyengat meski mata sedikit silau tidak mengurangi semangat kami untuk menengok Batu Cave yang katanya umurnya udah 400 tahunan.
Ngelewatin Hanoman kita juga ngelewatin kuil yang lagi dipugar dan kuil yang masuknya berbayar. Kuil berbayar dimana ada sungai batu mengalir itulah yang menjadi cikal bakal penamaan Batu Cave.
Tapi kita gak masuk situ, kita masih dalam motto yang sama "backpacker hemat". Jadi bayangkan backpacker saja sebenarnya sudah murah ditambah hemat.
Kami langsung melaju ke Batu Cave yang disambut dengan Patung Dewa Murugen atau Kartikeya, pelindung negara Tamil (Salah satu negara di India).




Perjalanan tidak berhenti disini masih ada Tempel Cave yang terletak di bukit kapur dan itu artinya kami harus mendaki 272 anak tangga.
Kalau dilihat dari kejauhan memang anak tangga itu cukup curam ditambah panas terik membara juga rasa-rasanya ambisi akan segera melemah. Tapi emang karena kita sepenasaran itu sama yang diatas naiklah kita meniti 272 anak tangga dengan peluh keringat mengucur.

272 anak tangga dan filosofinya, lucunya gue mencari ini di google dan tidak menemukan kenapa harus sejumlah itu, yang ada malah beberapa orang yang mencari filosofinya sendiri. Begitu menantangnya emang dengan kondisi sepanas itu meniti tangga seterjal itu.
Gue sendiri merasakan hal paling luar biasa, semalam kita baru saja berlari kayak orang kerasukan mengejar pesawat dan kini kami meniti bukit kapur.
Luar biasa gila memang.
Ketika sampai dipuncak dengan nafas masih tersengal dan sepotong pemandangan Malaysia dari atas membuat gue merasakan bahwa ini keadilan sebuah perjuangan, dibayar pake lunas.
Jadi inilah filosofi yang gue dapet :
  1. Niat dan Tekad adalah yang kalian perlukan untuk sampai puncak dan tenang saja kalian bakal bisa liat monyet lucu nan menggemaskan yang siap merampok tas kalian kalau lengah
  2. Botol minum dan kawan-kawannya, percayalah satu botol tidak akan berarti diatas sana
  3. Keikhlasan, seperti ikhlas memaafkan maka kalian juga harus ikhlas dalam membawa berat badan mencapai puncak
  4. Kesabaran, jujur kita banyak berhenti. Setiap jeda tangga yang longgar kita akan sedikit minggir dan mengatur nafas sejenak. Tidak perlu terburu-buru nikmati setiap momen yang ada maka rasa syukur itu akan datang bersama dengan kebahagiaan.
Dan guess what..
Setelah sampai ditemple cave ternyata masih ada lagi kuil diatas sana. Indah dan Fely jelas angkat tangan tapi kayak yang udah gue bilang bahwa niat dan tekad adalah sesuatu yang mutlak untuk memenuhi rasa penasaran dan kali ini gue menaklukannya. Gue naik lagi tuh tangga sampe bener-bener puncak.
Serius men, gue gak kecewa. Diatas sana ada pemandangan yang lebih menggemaskan. Kalian bisa  ngeliat kuil dan langit. Iya langit. Ah betapa beruntungnya gue punya rasa penasaran.



Puas berkeliling, puas juga lelahnya kami memutuskan untuk balik ke KL Central untuk makan karena berikutnya kita akan ke tempat yang gak kalah menariknya.
Masjid Jamek!

Tapi sebelumnya kita ke KL Sentral dulu buat makan di Meals Station, letaknya persis di tempat makan I Love Yoo! serius gue sangat rekomen Meals Station. Selain masuk di lidah kita, satu piring juga bisa berdua. Gimana epik banget kan.
Di I Love Yoo! juga gue rekomen kue bantal, cakwe dan snack ringan. Wah rasanya juara banget ditambah harganya juga murce cin. Kecuali buburnya yee kalau enggak doyan bubur China mah gue saranin jangan makan dimari.



Kelar Makan kita bergegas ke Masjid Jamek, Masjid tertua di Malaysia dan dibangun oleh Arthur Benison Hubback yang diresmikan tahun 1909, betewe beliau ini adalah seorang arsitektur yang bangunannya menghiasi sudut-sudut Malaysia loh. Dengan gaya Moor, ini menjadi penunjuk bahwa Malaysia adalah Kota Kebudayaan Islam.
Rutenya KL Sentral ke Stasiun Putrajaya yaa make LRT.
Tapi amat disayang, kita gak bisa masuk karena sudah jam sholat Ashar dan harus menunggu dulu usai ashar, kami pun memutuskan untuk berkeliling sejenak dan melongok Dataran Merdeka diseberangnya.

Benaran loh kita cuman melongok karena kok udah lengket lagi badan, akhirnya kami balik ke hotel.
Masih menggunakan LRT dari Putrajaya kami ke pasar seni.
Sejenak kami makan es krim dulu di sevel lalu balik ke hotel.
Mandi-Ketawa-Nonton siaran lokal yang gak lokal-lokal amat.

Ketika sore menjelang kami pergi ke Bukit Bintang, kata Felycia selaku manusia yang sering bolak balik Malay berasa rumah kedua, dia bilang Bukit Bintang kalau malam bagus.
Bener sih bagus tapi diluar ekspekatasi gue beneran.
Gue pikir bukit loh terus ada bintangnya.
eh bukan.
Itu emoll, serius itu emoll..
gue gak bercanda.
dan emang kalau malam bagus.



Foto cekrak sana cekrik sini ngejajal mall diluar negeri ternyata mirip mirip sama Jakarta punya, bahkan masih gedean Grand Indonesia yang seringnya gue nyasar kesana.
Kita pun melanjutkan ke Menara Kembar Petronas yang tersohor itu, simbol kebanggaan Malaysia sembari menonton air mancur menari yang selalu bisa menarik perhatian gue.

Puas nonton dan foto, kita balik lagi ke daerah Bukit Bintang buat makan nasi hainan yang terkenal disana. Rame loh dan emang enak sih menurut gue, betewe nasi hainan ini halal ya jadi enggak usah khawatir buat kamu yang muslim.
Gue pikir kenyangnya cukup dong eh ternyata Felycia ngajak kita ke pasar alor street. Dan disana lebih banyak lagi makanan enak, seketika gue nyesel gak menyisakan ruang di dalam perut.
Dari "Wang Ah Wang Chicken Wings" yang melegenda, dimsum pinggir jalan sampai gue beli bacoon babi di "Loong Ke", yang bacoon haram yee jadi jangan dibeli buat yang halal.
Jadi kalian tahu, kelar jajan maruk kita pun mulai makan part 2 di hotel. Haha gileee peruut mau meledak rasanya.





Kita balik ke hotel kali ini gak naik bus kayak sebelumnya tapi naik taksi online karena sudah tengah malam dan bus sudah berhenti beroperasi.


03 Februari 2019

Jam 07.00 dan matahari baru muncul di peraduannya, bahkan Indah aja sholat subuhnya baru jam 06.00an, jam Malaysia sedikit banyak menyenangkan memang.
Kita baru bergerak jam 08.00 pagi dan bersiap menuju Komplek Lake Garden, nah kali ini kita naik grab karena harganya lagi-lagi lebih murah dibanding dengan transport lain. Gak lama kita sampe di Komplek dan nunggu semacam mobil angkutan gratis untuk mengangkut kami ke Lake Garden.
Bisa diliat sedikitnya foto kami di Lake Garden nih yaa..






Kelar Lake Garden kita balik lagi ke Dataran Merdeka untuk ke 'KL City Gallery' dimana kalian akan menemukan foto-foto Kuala Lumpur dari masa penjajahan Inggris ataupun peta awal-awal KL, ruangan berikutnya ada di lantai 2 dimana kalian akan ketemu instalasi seni yang bikin foto kalian instagramable dan maket KL tentang perencanaan pembangunan 5 tahun kedepan disertai dengan audio visual yang ciamik. 
Hal ini dilakukan sebagai upaya pemerintah menginformasikan mengenai kebijakan pemerintah ke depannya kepada masyrakat sih, jadi masyrakat merasa transparansi dan tahu menahu mau jadi apa negara mereka.








Usai dari sini ketika keluar kita akan menemukan toko souvenir dan berakhirlah sudah perjalanan ke gallery ini.

Dari dataran merdeka karena kita masih penasaran sama Petronas kala siang menghadang, kita pun kesana, foto sekilas lalu coba mampir ke Cold Storage Supermarket, ini tuh kayak carrefour kali ya kalau disini, kalau soal harga apakah disini lebih murah atau engga, kita sendiri kurang tahu sih, kita belanja disini karena keterbatasan waktu aja. hoho..

Foto sudah, belanja sudah, waktunya mengisi perut sebelum packing pulang. I Love Yoo! pun menjadi pilihan karena sebenernya gue penasaran banget sama bubur yang ada disini. 
 
Selesainya kita kembali ke Petaling Jaya, ngangkut tas dan dadah-dadah sama Malaysia. Di bandara pun karena dirasa waktunya cukup kami pun menikmati Subway untuk menutup hari.

Sampai jumpa di trip selanjutnya kawan!



https://www.zomato.com/id/kuala-lumpur/restoran-wong-ah-wah-bukit-bintang
https://en.wikipedia.org/wiki/Arthur_Benison_Hubback
https://id.wikipedia.org/wiki/Moor
https://www.easybook.com/id-id
https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Tamil






No comments:

Post a Comment