Semua orang memiliki hidupnya, dari yang biasa saja atau merasa dirinya tidak biasa.
Dari yang selalu mengantarkan kebahagiaan bagi orang lain atau kemuraman.
Dari yang berkata segalanya tidak baik-baik sampai pada orang dengan dunia positif.
Ada yang depresi,
Ada yang tidak menyukai kehidupan ini,
Ada yang membencinya,
Ada yang kesepian,
Ada yang merasa selalu sendiri,
Ada yang pura-pura bahagia.
Sepi itu merenggut hadirku,
Tik.. tok.. tik.. tok
Nyaring bunyinya,
Aku memandangnya.
Rasa sepi ini,
Rasa sedih ini,
Tidak ada siapapun selain aku.
Aku berada dipojok ruangan tergelap,
Pengap dan tidak ada siapapun,
Aku merasa hilang dan kelam,
Aku tenggelam dalam rasa yang tidak berkesudahan.
Rasanya hidupku hilang sudah,
Hanya ragaku yang tersisa.
Bukan mengenai cinta,
Bukan mengenai kedua orang tua yang telah tiada,
Bukan karena siapapun yang disebut sahabat.
Tapi karena aku menjerumuskan diriku dalam kesepian yang merana.
Aku memandangnya dari jauh,
Jauh sekali,
Kalau aku bilang wajahnya terlihat jelas,
Maka jelaslah aku telah berbohong.
Aku mengatakannya semata-mata untuk menyenangkan diri.
Aku mencintainya sedari dia tidak mencintaiku,
Dulu bagiku cukup hanya memandangnya,
Pandang saja sepuas hati,
Sampai lelah menghampiri dan aku berhenti,
Lalu melakukannya keesokannya lagi.
Kali ini aku memandangnya dengan semangat tak terkira,
Hari ini ulang tahunnya,
Saat ini aku akan memandangnya sambil mendoakannya,
Cukup itu,
Lalu berbisik selamat ulang tahun dari hatiku yang terdalam.
Perasaan takut itu timbul,
Menghantuiku,
Semua jadi terasa tidak masuk akal,
Aku sudah berusaha keras,
Aku sudah melakukan yang terbaik.
Selembar kertas itu mengkhianatiku,
Orang-orang disekitarku menjadi palsu,
Aku mencoba berlari,
Terus saja berlari,
Berharap ujung dunia adalah jurang,
Hingga aku terjun kedalamnya,
Dan tidak akan pernah terlihat lagi.
Siang itu,
Aku, kedua orang tuaku,
Diundang ke sekolah.
Hujan semakin besar kawan!
Rintik kemayu itu tidak lagi ramah, dia berubah menjadi bulir besar yang menyakitkan.
Kita sudah tidak bisa bersantai lagi kawan!
Rintik telah hilang tertelan kenangan pahit
Tertelan dan tak mungkin akan kembali.
Hujan semakin membesar kawan!
Sudah tidak ada lagi ampun,
Hujan telah mendendangkan jendela yang longgar,
Menggebrak keras jendela yang terbuka,
Meratap pada atap-atap rumah yang tidak mengerti.
Sesal tiada berarti, kesal tiada berujung..
ketika semua ditumpuk menjadi daya yang tak berguna..
hanya lemah dan lemas yang terasa..
ketika semua menghilang dan menjadi abu hanya diam yang tertinggal
aku sudah tak mengerti kenapa
tertawa tapi hampa
tersenyum tetapi kosong
aku merasa tiada arti
tak menjejak pada tanah
membuat diam dan kosong
Lama kupandangi gelap dalam terang, Lama ku tertegun memandangi gelap yang tak kunjung usai...
Lama kupandangi wajah mashyur gelap itu, tertunduk lesu memandang genangan air kelam..
Aku pun mulai menangis, mengapa?
mengapa engkau bersedih...
dan matahari terbenam tanpa menjelaskan apapun padaku..
Hari berlalu dan kulihat gelap itu semakin pekat, sedih itu semakin merasuk kepada jiwanya..
kurasakan hidup yang indah dan menyedihkan..
bersyukur atas nafas yang telah diberikan dan hilang terbawa angin..
kemanakah harus kularikan langkah ini menuju titik terang sang dewi mentari..
ketika ku tengah dilanda kebingungan
ketika gelap itu secara pasti merasuk dalam bayangku aku pun mulai berlari
berlari semampuku
kakiku tertahan?
kakiku tak tergerak?
dan aku jatuh tersungkur
merasakan gelap itu merasuk dan sebentar menikmatinya sambil bersendu..
Buat Kamu yang disana =)
Ngeliat kamu pertama kali itu kayak sebuah imaji gak berbatas apalagi dipadukan dengan materi akutansi lanjut kayak inspirasi diluar nalar, coba aja tengok "time value of money" yang pernah bilang dia adalah suatu konsep yang menytakan bahwa nilai uang sekarang lebih berharga daripada di masa depan, tapi ini tuh berbanding terbalik sama "time value of love", dia adalah suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai cinta sekarang akan lebih kecil daripada cinta diwaktu yang akan datang yang lebih berharga karena adanya perbedaan waktu yang menumbuhkan cinta.
"analisis CPV" juga bilang ada 3 faktor yang dapat mempengaruhi laba perusahaan tapi kalo aku bilang ada 3 faktor yang mempengaruhi dunia aku + cinta = kamu
"margin of safety" juga mengajarkan kita untuk sebatas mana kita harus bertindak dan menjaga satu sama lain tapi tetap saja akhir kata aku harus
"shut down point"
dimana aku harus berhenti berharap dan cukup senang sampai titik ini, titik dimana aku mengenalmu secara variable costing dan tidak full costing. Namun ini sudah menyenangkanku dan membuat estimasi tingkah laku diriku banyak berubah.
Terima kasih untuk kamu, yang meski hanya sekejap hadir dalam relung hatiku.. ^^
Satu
kata banyak arti..
Satu
nama bergetar hati..
Dan
itulah dirimu..
Kalo
kata SO7 mudah saja, ya sangat mudah untuk menyukaimu.. kenapa? Karena engkau
begitu indah seperti lagu yang dilantunkan Gaby, anugerah yang sangat
teranugerah.. membuatku bergetar hebat..
Sejak
pertama aku mengenal dirimu, tersemat lagu rindu milik Krispatih dalam relung
hatiku yang paling dalam meyakinkan diriku bahwa engkaulah Really The One dari
Ecoutez.
Dirimu
seperti bayang-bayang Mahadewi yang sulit kugapai, meski kutembangkan lagu
Kangen Mahadewi with Amank aku malah menjadi Rapuh-Padi.
Kak,
dengarlah bisikku dari The Rain ini, simaklah..
Betapa
dirimu adalah Tempat yang paling terindah dari Tahta dan aku tahu engkau
bukanlah untuk sembarang hati seperti kata She, tapi ingatlah ini kak, kau adalah
kisah terindah seperti yang Tangga nyanyikan dan jelaslah engkau tak akan
terganti seperti kata dea..