Untuk Valentine-ku yang belum ada kabarnya, yang belum ada wujudnya, yang belum terbayang seperti apa.
Ku ucapkan salamku padamu, Ku tanyakan apa kabar pagimu?
Baikkah dirimu pada hari ini?
Baikkah dirimu di hari kemarin?
Baikkah dirimu pada esok hari?
Untuk Valentine-ku yang Aku pun tak mengerti bagaimana rupamu, bagaimana perilakumu, dan bagaimana kita bertemu..
Akankah kita bertemu secara baik?
Akankah kita bertemu setelah sekian lama tidak bertemu?
Akankah kita bertemu sebagai kawan baru dan jatuh pada pandangan pertama?
Mungkinkah Kamu orang yang dekat denganku?
Mungkinkah Kamu orang yang jauh lalu mendekat kepadaku?
Mungkinkah Kita sama sekali asing dan kemudian saling mengenal?
Ketika terbayang bagaimana pertemuan Kita nantinya, Aku mendapati diriku tersenyum kepadamu, merasakan baiknya hatimu dan hatiku bertemu, menjalin benih kasih.
Akankah kasih ini berjalan lancar?
Akankah Kamu yang nantinya kutemui menjadi sehidup semati bagiku?
Ya, kuharap begitu..
:)
Untuk Valentine-ku yang mungkin kini masih menjadi milik orang lain, Aku harap di waktunya nanti, ketika Tuhan telah mempertemukan Kita, dan Kamu bukan lagi milik yang bukan jodohmu, dan Aku yang adalah jodohmu dapat menjadi sebuah nafas baru dan abadi yang dapat mendiami hatimu dengan cinta yang bersih dan suci yang akan mengikat Kita dalam ikrar keabadian.
Tunggulah Aku Valentine-ku, Aku pun akan dengan setia menunggumu. Sampai akhirnya Tuhan berkenan mempertemukan Kita, yang mungkin dalam keadaan tak biasa. ^^
No comments:
Post a Comment